PERNAHKAH kamu merasa dunia ini begitu keras? Saat setiap langkahmu terasa sia-sia, saat setiap usaha yang kamu lakukan dipandang sebelah mata, dan ketika setiap kata penyemangat dari orang lain terdengar hampa karena hatimu sedang remuk. Ya, hidup memang kadang kejam. Banyak orang yang akan meremehkanmu, bahkan tanpa mereka sadari. Tapi di situlah letak ujian terbesar—untuk bangkit meski dunia seakan menolakmu.
Dunia mungkin meremehkanmu karena mereka hanya melihat dari permukaan. Mereka tidak tahu seberapa keras kamu berjuang di balik layar. Mereka tidak tahu air mata yang jatuh di malam hari, perjuangan diam yang kamu lakukan, dan doa-doa yang kamu panjatkan dalam kesendirian. Saat dunia meremehkan, itu bukan tanda bahwa kamu lemah. Itu justru tanda bahwa perjuanganmu tidak bisa diukur oleh standar orang lain.
Bangkit dimulai dari keputusan sederhana: kamu tidak akan menyerah. Terjatuh itu wajar. Semua orang pernah merasakannya. Bahkan orang-orang sukses yang kita kagumi, mereka pernah berada di titik terendah. Namun, rahasia mereka adalah tidak membiarkan jatuh itu menentukan akhir cerita.
Saat dunia menertawakan kegagalanmu, jadikan itu bahan bakar untuk membuktikan bahwa kamu bisa lebih. Jangan diam. Jangan menunggu orang lain mengakui usahamu. Karena pada akhirnya, yang akan merasakan manisnya keberhasilan adalah dirimu sendiri. Setiap langkah kecil menuju perbaikan adalah kemenangan atas dirimu kemarin. Ingat, meski perlahan, yang penting kamu terus bergerak.
Baca Juga: Mau Umrah Mandiri, Ini Syarat yang Wajib Dipenuhi
Fokus Pada Tujuanmu, Bukan Penilaian Orang Lain
Salah satu alasan kita mudah terpuruk adalah terlalu memikirkan pandangan orang lain. Mereka akan selalu punya opini, selalu punya kritik, dan terkadang hanya ingin melihat kita jatuh. Tapi hidupmu bukan untuk mereka, hidupmu adalah tentang perjalananmu sendiri. Fokuslah pada tujuanmu, bukan penilaian orang lain.
Buatlah daftar kecil tentang apa yang ingin kamu capai. Setiap kali kamu merasa lelah atau minder, lihat kembali daftar itu. Ingatkan dirimu bahwa perjuanganmu memiliki tujuan yang lebih besar daripada sekadar pengakuan dunia. Ketika kamu fokus pada apa yang benar-benar penting, komentar negatif orang lain akan terasa seperti suara angin yang lewat—tak berarti apa-apa.
Setiap pengalaman yang menyakitkan adalah guru terbaik. Setiap kegagalan adalah pelajaran yang menunggu untuk dipetik. Jangan biarkan rasa sakit menghentikanmu. Gunakanlah rasa sakit itu sebagai batu pijakan untuk melompat lebih tinggi.
Baca Juga: Jangan Takut Gagal, Takutlah Jika Tak Pernah Mencoba
Cobalah merenung sejenak: apa yang bisa kamu pelajari dari setiap kegagalanmu? Apa yang bisa kamu perbaiki? Ketika kamu belajar dari luka, kamu tidak hanya bangkit, tapi juga menjadi lebih kuat, lebih bijak, dan lebih siap menghadapi tantangan yang berikutnya. Orang yang menertawakanmu hari ini, akan kagum melihatmu berdiri tegak besok.
Tidak ada perjuangan yang sia-sia jika disertai kesabaran dan doa. Ketika dunia meremehkan, ketika hati mulai lelah, ingatlah untuk selalu bersandar pada Tuhanmu. Doa adalah senjata paling ampuh untuk menguatkan hati. Kesabaran adalah kunci untuk menahan diri dari menyerah.
Bangkit bukan hanya soal fisik, tapi juga soal mental dan spiritual. Saat kamu percaya pada kekuatan doa dan terus bersabar, dunia tidak lagi menentukan siapa kamu. Kamu yang menentukan siapa dirimu sendiri, dan setiap hari adalah kesempatan baru untuk membuktikannya.
Bangkit lagi memang tidak mudah. Dunia akan terus menantangmu, meremehkanmu, bahkan mengejekmu. Tapi ingat, nilai dirimu tidak ditentukan oleh pandangan orang lain. Setiap air mata, setiap jatuh, setiap usaha yang tidak terlihat—semuanya menyiapkanmu untuk versi terbaik dirimu. Bangkitlah, teruslah melangkah, dan biarkan dunia melihat bahwa orang yang pernah diremehkan mampu menulis cerita kesuksesan yang tak terlupakan.[]
Baca Juga: Jangan Kejar Cepat Kaya, Kejarlah Cepat Bermanfaat
Mi’raj News Agency (MINA)
















Mina Indonesia
Mina Arabic