Dhaka, MINA – Bangladesh telah meminta dukungan lebih banyak dana dari negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan NegaraTeluk untuk membantu pengungsi Rohingya di negara itu, kata seorang pejabat di Cox’s Bazar.
Komisaris Bantuan dan Repatriasi Pengungsi Mizanur Rahman, yang merupakan perwakilan pemerintah Bangladesh di Cox’s Bazar, mengatakan hal itu dalam sebuah wawancara telepon dengan Arab News, Kamis (10/8).
“Kami mengimbau delegasi untuk mendapatkan lebih banyak dana dari negara-negara Teluk dan anggota OKI,” ujar Rahman.
Dia menambahkan, delegasi ingin mengetahui situasi terbaru Rohingya di Cox’s Bazar, terutama dalam konteks krisis dana terbaru.
Baca Juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Yordania: Siap Laksanakan
“Delegasi berjanji untuk berdiri di samping pemerintah Bangladesh,” ujarnya.
Delegasi tersebut juga termasuk perwakilan dari lembaga bantuan Teluk, seperti dari Kuwait dan Qatar, yang selama ini juga telah membantu kesejahteraan Rohingya, lanjutnya.
Sejak awal Juni, bantuan Program Pangan Dunia untuk pengungsi Rohingya di Bangladesh telah dipotong menjadi $8 per bulan, atau 27 sen per hari. Badan PBB, dengan alasan kekurangan dana, pertama-tama mengurangi jatah pada bulan Maret dari $12 menjadi $10.
Pemotongan tersebut memengaruhi lebih dari 1 juta orang Rohingya yang melarikan diri dari kekerasan mematikan dan penganiayaan di negara tetangga Myanmar. Sebagian besar melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh menghindari tindakan militer pada tahun 2017.
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
Sekretaris Jenderal OKI Hissein Brahim Taha, yang mengunjungi kamp-kamp pengungsi pada bulan Mei, mengatakan bahwa masalah Rohingya adalah prioritas utama badan tersebut.
Kunjungan delegasi minggu ini diselenggarakan oleh UNHCR untuk mengatasi krisis pendanaan Rohingya terbaru, kata Mia Mainul Kabir, direktur jenderal di Kementerian Luar Negeri Bangladesh yang bertanggung jawab atas Myanmar.
“Ini bertujuan mempercepat pendanaan untuk Rohingya karena krisis dana baru-baru ini telah memaksa Program Pangan Dunia untuk memotong bantuan pangan bulanan,” kata Kabir.
Meskipun banyak donor telah datang dengan dana, Direktur WFP di Bangladesh Dom Scalpelli mengatakan bulan lalu bahwa apa yang telah diterima “tidak cukup.” (T/RS2/P2)
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional
Mi’raj News Agency (MINA)