Arakan, MINA – Penjaga perbatasan Bangladesh (BGB) mencegah sekitar 100 pengungsi rohingya/">Muslim Rohingya menyeberangi Sungai Naf dari Negara Bagian Arakan di Myanmar barat ke wilayah Bangladesh.
Para pengungsi dipaksa kembali ke tengah sungai dan masih terdampar hingga Ahad (27/7) pagi, di tengah hujan monsun lebat dan kondisi kesehatan serta kehidupan mereka yang memburuk.
Sumber lokal mengatakan kepada Arakan News Agency (ANA), para rohingya/">pengungsi Rohingya, termasuk perempuan, anak-anak, orang sakit, dan lansia, diangkut pada 25 Juli dengan perahu motor dari Kota Buthidaung di Negara Bagian Arakan ke Pulau Jaliadwip.
Sumber menambahkan bahwa sebuah kelompok yang berafiliasi dengan separatis Tentara Arakan (AA) menangani pengangkutan tersebut dengan imbalan pembayaran sebesar 700.000 kyat Myanmar per orang. Mereka mencatat bahwa kelompok tersebut secara paksa mendorong para pengungsi ke perairan Bangladesh tanpa perlindungan apa pun pada dini hari tanggal 26 Juli.
Baca Juga: Disiksa Saat Pulang ke Myanmar, Keluarga Rohingya Kembali Mengungsi ke Bangladesh
Ketika para pengungsi mencoba menyeberang, mereka dicegat oleh penjaga perbatasan Bangladesh yang menolak mereka masuk, lalu mendorong mereka kembali ke sungai.
Di sana, mereka menghabiskan malam tanpa tempat berlindung, makanan, atau perawatan medis, di tengah laporan penyebaran penyakit, terutama di kalangan anak-anak dan lansia. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Keamanan Saudi Tangkap Pengibar Bendera Palestina di Depan Ka’bah