Bangladesh Diguncang Gempa 5,7 SR, Korban Jiwa Mulai Bermunculan

Dhaka, MINA — Sebuah gempa 5,7 SR mengguncang Bangladesh Jumat pagi (21/11) dan menewaskan tiga orang, sementara beberapa lainnya terluka akibat runtuhan bangunan. Guncangan keras ini terasa hingga ke Dhaka dan memicu warga berhamburan keluar rumah.

Laporan polisi menyebutkan bahwa bangunan-bangunan mengalami kerusakan di wilayah ibu kota Dhaka serta beberapa area sekitarnya. India today melaporkan.

Menurut data Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), episentrum gempa berada di distrik Narsingdi, sekitar 40 kilometer sebelah timur Dhaka.

Warga melaporkan bahwa getaran terasa sangat kuat dan berlangsung beberapa detik, memicu kepanikan dan pengungsian massal ke luar rumah.

Polisi menjelaskan bahwa korban tewas terjadi ketika pagar sebuah gedung enam lantai runtuh akibat gempa.

Suman Rahman, warga Dhaka, menggambarkan momen gempa itu: “Bangunan-bangunan berguncang seperti pohon … semua ketakutan, anak-anak menangis.”

Selain korban jiwa, sejumlah orang luka-luka akibat puing-puing bangunan. Dinas pemadam kebakaran melaporkan bahwa batu bata dan semen lepas dari struktur bangunan yang sedang dibangun, menyebabkan cedera pada pekerja dan warga.

Muhammad Yunus, kepala pemerintahan sementara Bangladesh mengimbau warga tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh berita keliru atau rumor.

Gempa juga dirasakan di wilayah perbatasan India Timur Laut, termasuk Kolkata di Negara Bagian Bengal Barat, meski sejauh ini belum ada laporan kerusakan besar atau korban di sana.

Yunus menyatakan bahwa pihak berwenang terus menilai dampak gempa dan akan memberikan petunjuk melalui saluran resmi seperti hotline bencana.

Bangladesh secara geografis terletak di dekat patahan seismik aktif, termasuk patahan Madhupur-fault, sehingga rentan terhadap gempa bumi meskipun tidak selalu berkekuatan sangat tinggi.

Kepadatan populasi yang tinggi, terutama di Dhaka, meningkatkan risiko saat terjadi gempa. Selain itu, banyak bangunan di negara itu masih menggunakan struktur ringan dan tidak selalu dibangun dengan standar tahan gempa, memperbesar potensi kerusakan dan korban apabila gempa terjadi. []

Mi’raj News Agency (MINA)