Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bangladesh Usulkan Zona Aman Rohingya di Myanmar

Ali Farkhan Tsani - Sabtu, 23 September 2017 - 10:16 WIB

Sabtu, 23 September 2017 - 10:16 WIB

229 Views

PM Bangladesh Sheikh Hasina pada SU PBB di New York, Kamis (21/9/2017). (Dok UN News)

hasina-un-foto-300x200.jpg" alt="" width="300" height="200" /> PM Bangladesh Sheikh Hasina pada SU PBB di New York, Kamis (21/9/2017). (Dok UN News)

New Yotk, MINA – Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengusulkan, PBB perlu menetapkan zona aman bagi warga Rohingya yang berada di Myanmar.

Mi’raj News Agency (MINA) melaporkan dari sumber UN News, Hasina menyampaikan pada sidang Majelis Umum PBB ke-72 bertema ‘Peace and a Decent Life for All on a Sustainable Planet‘ di markas PBB New York, Kamis (21/9) waktu setempat.

“Myanmar harus menghentikan pembersihan etnis warga di negara bagian Rakhine dan menciptakan zona aman untuk melindungi semua warga sipil, di bawah pengawasan PBB,” ujarnya.

Zona aman dibuat di dalam Myanmar untuk melindungi semua warga sipil, terlepas dari agama dan etnis apapun, di bawah pengawasan PBB. Sementara semua orang Rohingya yang mengungsi secara paksa ke Bangladesh, kembali ke rumah mereka di Myanmar secara berkelanjutan.

Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki

“Saya datang ke sini hanya setelah menyampaikan kondisi Rohingya yang lapar, tertekan dan putus asa, yang mengungsi dari Myanmar ke Cox’s Bazar di Bangladesh,” kata Hasina dalam debat umum tahunan itu.

Menurutnya, orang-orang dari Myanmar terpaksa melarikan diri dari ‘pembersihan etnis’ di negara mereka sendiri, padahal mereka telah tinggal berabad-abad di sana.

Dia mencatat, negaranya saat ini melindungi lebih dari 800.000 orang Rohingya yang mengungsi dari Myanmar

Hasina menambahkan, kekejaman dan pelanggaran hak asasi manusia yang sedang berlangsung di Negara Bagian Rakhine, barat Myanmar, semakin memperparah situasi di perbatasan Bangladesh-Myanmar.

Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina 

Dia juga mendesak Sekretaris Jenderal PBB segera mengirim misi pencarian fakta ke Myanmar.

Bangladesh menggarisbawahi pentingnya menegakkan efektivitas dan kredibilitas operasi pemelihara perdamaian PBB, dan mempertahankan pendekatan ‘zero tolerance’ terhadap dugaan eksploitasi dan pelecehan seksual, kata Perdana Menteri Hasina. (T/RS2/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Internasional
Asia
Asia