Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bangsawan Saudi Desak AS dan Inggris Setop Dukung Israel

Arina Islami Editor : Ali Farkhan Tsani - 18 detik yang lalu

18 detik yang lalu

1 Views

Pangeran Turki al-Faisal berbicara dalam sebuah diskusi yang diselenggarakan oleh Chatham House di London, pada 13 September 2024 (Foto: Tangkapan layar Chatham House)

London, MINA – Pangeran Turki al-Faisal, seorang bangsawan senior Arab Saudi, mendesak Amerika Serikat (AS) dan Inggris menghentikan dukungan finansial dan militer Israel.

Dia juga mendesak kedua negara itu agar berbuat lebih banyak untuk menekan Israel mengakhiri agresinya di Gaza, Palestina.

“Banyak bantuan keuangan yang diberikan kepada Israel dari Amerika Serikat,” kata Pangeran Turki saat berbicara dalam sebuah acara di Chatham House di London pada hari Jumat (13/9). Middle East Eye mengabarkan.

Bangsawan tersebut menyatakan bahwa para pelobi Israel menikmati status bebas pajak di AS karena mereka dianggap dermawan atau manusiawi, bukan mewakili kepentingan Israel.

Baca Juga: Hampir 50 % Perusahaan Teknologi Israel Kena Pembatalan Investasi

Pangeran Turki mendesak agar pengecualian pajak semacam itu terhadap kelompok-kelompok pro-Israel dicabut oleh Amerika mengingat konflik yang sedang berlangsung.

“Penolakan senjata dan intelijen serta dukungan lainnya, militer dan keamanan, juga memberi tekanan pada Israel,” kata Turki.

Lebih lanjut, Turki mengatakan, Inggris memiliki tanggung jawab khusus atas apa yang terjadi di Palestina karena perannya dalam Deklarasi Balfour yang tidak sah pada tahun 1917.

Ia menyambut baik keputusan pemerintah baru Inggris untuk membatasi penjualan beberapa senjata ke Israel, tetapi menambahkan bahwa dirinya ingin melihat lebih banyak tindakan yang dilakukan oleh Inggris.

Baca Juga: Pesan Paus untuk Pilpres AS: Pilih yang “Kejahatannya Lebih Sedikit”

Mengenai prospek normalisasi hubungan Arab Saudi dengan Israel, Turki menegaskan kembali posisi kerajaan bahwa normalisasi akan terjadi ketika negara Palestina berdiri. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Sekitar 20.000 Pengungsi Rohingya Tiba di Bangladesh dalam Tiga Bulan Terakhir

Rekomendasi untuk Anda

Timur Tengah
Internasional
Dunia Islam
Dunia Islam