Jakarta, MINA – Muhammadiyah siap ikut mendukung membangun mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan.
“Muhammadiyah akan ikut andil dalam membangun ekosistem tersebut dengan cara menghubungkan jaringan antar sekolah, khususnya sekolah menengah kejuruan (SMK),” kata Haedar di Kantor PP Muhammadiyah Jakarta Pusat, Rabu (30/8).
Haedar mengklaim banyak SMK Muhammadiyah yang kompeten dalam membangun kendaraan listrik. Oleh karena itu, ia tak ingin menyia-nyiakan potensi tersebut.
“Jadi, ini tentu akan kami bangun, dan nanti dikerjasamakan dengan PT (milik) Pak Arsjad Rasjid yang memproduksi (motor listrik) Alva. Juga industri lainnya,” kata Haedar.
Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio
Perusahaan milik Arsjad Rasjid yang dimaksud adalah PT Ilectra Motor Group (IMG). Perusahaan tersebut merupakan anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY).
“Nah, budaya sinergi dan kolaborasi ini yang harus terus dibangun sekarang,” imbuh Haedar.
Pada 2021 lalu, SMK Muhammadiyah Rembang, Jawa Tengah membuat program baru dengan mendirikan dealer sepeda motor listrik (molis) Sinar Perkasa Nusantara di wilayah sekolah. Dealer ini melayani penjualan, servis, hingga ketersediaan suku cadang.
Pembimbing dalam jurusan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM) SMK Muhammadiyah Rembang Febriyan Alfianto Nugroho mengatakan, dealer menggandeng pabrikan motor listrik, Ecgo ini sudah berdiri sejak 1 April 2021.
Menurut Febriyan, para siswa dan tenaga pengajar belajar menjalankan aktivitas operasional dealer motor listrik setelah mendapat bimbingan dari pihak Ecgo, baik untuk pemasaran atau keperluan teknis dari produk motor listrik.
“Jadi semua dilibatkan. Semua guru dan murid juga, pemasaran sampai servis, pembangunan dealer terbilang mendapat respons positif dari pejabat setempat hingga masyarakat. Produk yang dijual pun sejauh ini telah laku sebanyak lima unit,” kata Febriyan. (R/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar