Jakarta, 29 Rabi’ul Akhir 1437/8 Februari 2016 (MINA) – Membangun peradaban Islam tidak boleh menggunakan kekerasan akan tetapi membangun kebudayaan dengan Islami, demikian dikatakan oleh Direktur Ma’had ‘Aly An-Nu’aimy, Taufik Qulazhar Hulaimi.
“Dengan budaya kita berkuasa dalam negara dan peradaban atau disebut juga dengan perang istilah,” katanya dalam acara seminar Senin (8/2) di Jakarta, Mi’raj Islamic News Agency (MINA) memberitakan.
Menurut Doktor Ushul Fiqh dari Universitas Islam Omdurman Sudan itu, membangun negara yang Islami termasuk hal yang dilakukan oleh Islam.
“Peradaban yang Allah ridhai yaitu peradaban yang mendekatkan diri kepada Allah serta membangun budaya yang Islamisasi. Dengan budaya tidak boleh menuduh dengan alasan teroris,” tambahnya.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Usaha menangkal pemahaman-pemahaman yang mendiskreditkan Islam sebagai agama yang intoleran adalah untuk menangkal pemahaman radikal.
Seminar dengan sasaran kaum pelajar, mahasiswa, dan tokoh masyarakat itu juga bertujuan memberikan pengetahuan kaitan budaya dengan membangun peradaban madani. (L/Anj/P010/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat