Pekalongan, MINA – Banjir bandang disertai tanah longsor melanda Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (21/1).
Bencana ini dipicu hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak Senin (20/1).
Selain Petungkriyono, banjir juga merendam Kecamatan Kedungwuni, Wonopringgo, dan Talun.
Namun, wilayah yang paling parah terdampak adalah Desa Kasimpar, Petungkriyono, yang mengalami longsor hebat.
Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 6,6 Guncang Sarmi Papua.
Sekda Kabupaten Pekalongan, M Yulian Akbar, mengonfirmasi jumlah korban jiwa awalnya mencapai 15 orang, dengan 4 korban sudah ditemukan, belakangan bertambah menjadi 17 orang.
“Evakuasi masih berlangsung, dan jumlah korban bisa berubah,” kata Akbar.
Salah satu korban tewas adalah Sekretaris Desa Kasimpar beserta anaknya, yang tertimbun longsoran tebing. Di Desa Kasimpar, banyak rumah tertimbun material longsor.
Video yang beredar di media sosial memperlihatkan kendaraan yang terjebak longsor dan banjir, sementara akses menuju Petungkriyono terputus.
Baca Juga: Validasi Terjemahan Al-Quran Bahasa Makassar Rampung, Siap Uji Publik
“Jembatan utama putus, dan longsor masih terjadi. Akses ke Petungkriyono sementara melalui Wanyasa, Banjarnegara,” tambah Akbar.
Akibat bencana ini, sejumlah warga terpaksa mengungsi. Data pengungsi belum tersedia, tetapi sebagian besar mengungsi ke rumah keluarga atau tetangga.
“Kami sedang menyiapkan dapur umum dan koordinasi lebih lanjut,” ujar Akbar.
Saat ini, BPBD dan Tim SAR tengah bekerja untuk membuka akses dan melakukan evakuasi menggunakan alat berat.
Baca Juga: Tujuh Bencana Baru Indonesia, BNPB Imbau Warga Waspadai Cuaca Ekstrem
Akbar mengungkapkan bahwa meskipun beberapa akses sudah dibuka, situasi masih sangat dinamis.
Pemerintah setempat terus melakukan upaya penanganan bencana, termasuk mengirimkan bantuan relawan dan logistik. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Arah Baru Kebijakan Pemerintah: Fokus pada Ketahanan Pangan dan Ekonomi Rakyat