Banjir Bandang Landa Kashmir, 20 Orang Tewas

Rudi Hendrik Editor : Widi Kusnadi - 17 detik yang lalu

17 detik yang lalu

0 Views

Kishtwar, MINA – Hujan deras yang melanda sebuah desa pegunungan terpencil di distrik Kishtwar, Jammu dan Kashmir, pada Kamis (14/8), menyebabkan terjadinya longsor dan banjir bandang yang menewaskan sedikitnya 20 orang dan menjebak banyak lainnya, kata para pejabat.

Dilansir dari Greater Kashmir, jumlah korban tewas bisa bertambah, kata mereka, seraya menambahkan bahwa 98 orang telah diselamatkan sejauh ini. Dari jumlah tersebut, 28 orang dilaporkan dalam kondisi serius.

Dua personel Pasukan Keamanan Industri Pusat (CISF) tewas dalam bencana tersebut, kata mereka.

Operasi penyelamatan skala besar sedang berlangsung oleh Pasukan Tanggap Bencana Nasional (NDRF), Pasukan Tanggap Bencana Negara Bagian (SDRF), polisi, tentara, dan relawan lokal, kata para pejabat.

Bencana melanda Chositi, desa terakhir yang dapat dilalui kendaraan bermotor menuju kuil Machail Mata, antara pukul 12.00 hingga 13.00 waktu lokal, ketika banyak orang berkumpul untuk mengikuti Yatra Machail Mata, yang dimulai pada 25 Juli dan dijadwalkan berakhir pada 5 September. Perjalanan sepanjang 8,5 kilometer menuju kuil setinggi 9.500 kaki ini dimulai dari Chositi.

Chositi berjarak sekitar 90 kilometer dari Kota Kishtwar.

Sebuah langar (dapur umum) yang didirikan untuk para umat Hindu di kota tersebut menanggung beban air terberat saat hujan deras, yang menyebabkan banjir bandang dan menghanyutkan beberapa bangunan termasuk toko-toko dan pos keamanan.

Segera setelah bencana melanda, Wakil Komisaris Kishtwar, Pankaj Kumar Sharma, memobilisasi tim penyelamat dan langsung menuju lokasi untuk mengawasi operasi secara langsung bersama dengan Inspektur Polisi Senior.

“Hujan deras di wilayah Chositi, yang dapat mengakibatkan banyak korban jiwa. Pemerintah segera bertindak, tim penyelamat telah berangkat ke lokasi,” kata Menteri Persatuan Jitendra Singh dalam sebuah unggahan X.

Yatra tahunan ke Kuil Machail Mata ditangguhkan setelah tragedi tersebut karena pihak berwenang mengerahkan semua sumber daya untuk operasi penyelamatan di Chositi, kata para pejabat. []

Mi’raj News Agency (MINA)