Auckland, MINA – Darurat banjir besar di Selandia Baru berlanjut pada Ahad (29/1) setelah hujan deras melanda Pulau Utara negara itu, menyebabkan tanah longsor dan banjir bandang, serta melumpuhkan jalan.
“Auckland, kota terbesar di Selandia Baru dengan 1,6 juta orang penduduk, tetap berada dalam keadaan darurat setelah mengalami banjir sejak Jumat (27/1), yang telah menewaskan tiga orang. Satu orang lainnya masih hilang, kata polisi setempat pada Ahad (29/1), CNA melaporkan.
Pemantau cuaca nasional setempat, MetService, memperingatkan cuaca yang lebih buruk pada Ahad dan Senin untuk Pulau Utara, termasuk di Auckland di mana badai petir yang parah mungkin terjadi.
“Curah hujan yang intens juga dapat menyebabkan banjir permukaan dan banjir bandang,” kata MetService.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Perubahan iklim menyebabkan hujan lebat menjadi lebih intens, meskipun dampaknya berbeda-beda di setiap wilayah.
Sebelumnya pada Jumat (27/1), media sosial memperlihatkan petugas pemadam kebakaran, polisi, dan staf pasukan pertahanan menyelamatkan orang-orang dari rumah yang terendam banjir menggunakan tali dan perahu penyelamat.
Rekor curah hujan di kota Auckland mencapai 249 mm dalam 24 jam hingga pukul 09.00 pada Sabtu (28/1), mengalahkan rekor tertinggi tahun 1985 sebesar 161,8 mm. (T/R6/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Trump Disebut Menentang Rencana Israel Aneksasi Tepi Barat