Banjir Bangladesh Terus Berlanjut, Sedikitnya 12 Orang Tewas

Dhaka, MINA – Banjir di Bangladesh terus berlanjut hingga Senin (20/6) dengan pihak berwenang berjuang mengangkut air minum dan makanan kering ke tempat penampungan banjir di seluruh wilayah utara dan timur laut yang luas di negara itu, kata para pejabat dan media lokal.

Lebih dari selusin orang tewas di seluruh negeri sejak musim hujan dimulai pekan lalu, kata pihak berwenang. Pemerintah meminta bantuan tentara pada Jumat untuk membantu mengevakuasi warga terdampak, Nahar Net melaporkan.

Stasiun TV Ekattor mengatakan, jutaan orang tetap tanpa listrik.

Enamur Rahman, Menteri Muda untuk Bencana dan Bantuan, mengatakan bahwa hingga 100.000 orang telah dievakuasi di distrik Sunamganj dan Sylhet yang paling parah dilanda bencana, dan sekitar 4 juta orang telah terdampar di daerah itu, kata kantor berita United News of Bangladesh.

Dalam pernyataan terbaru hari Ahad (19/6) dari Pusat Prakiraan dan Peringatan Banjir negara itu di ibu kota Dhaka, mengatakan, banjir di distrik timur laut Sunamganj dan Sylhet dapat memburuk lebih lanjut dalam 24 jam ke depan.

Dikatakan Teesta, sungai besar di Bangladesh utara, mungkin mengalir di atas bahaya. Situasi juga dapat memburuk di distrik utara negara itu Lalmonirhat, Kurigram, Nilphamari, Rangpur, Gaibandha, Bogra, Jamalpur dan Sirajganj, katanya.

Para pejabat mengatakan, air sudah mulai surut dari wilayah timur laut tetapi itu mengancam wilayah tengah negara itu, jalur air banjir untuk mencapai Teluk Benggala di selatan.

Laporan media mengatakan mereka yang terkena dampak banjir di daerah terpencil sedang berjuang untuk mengakses air minum dan makanan.

Banjir terbaru telah meluluhlantahkan Bangladesh sejak Jumat di tengah hujan lebat, tepat saat negara itu mulai pulih dari banjir bandang.

Bulan lalu, banjir bandang pra-musim yang dipicu oleh aliran air dari hulu di negara bagian timur laut India menghantam wilayah utara dan timur laut Bangladesh, menghancurkan tanaman dan merusak rumah dan jalan.

Bangladesh, negara berpenduduk 160 juta orang, berada di dataran rendah dan menghadapi ancaman bencana alam seperti banjir dan angin topan, yang diperburuk oleh perubahan iklim. (T/RI-1/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.