Banjir Berangsur Surut, Pengungsi Kota Bima Berjumlah 104.378 Jiwa

Jakarta, 24 Rabi’ul Awwal 1438/24 Desember 2016 (MINA) – Kota telah diterjang besar dua kali yang menyebabkan ribuan rumah terendam banjir hingga ketinggian 1 – 3 meter pada Rabu (21/12/2016) dan Jumat (23/12/2016). Ribuan masyarakat mengungsi ke tempat yang lebih aman. Masyarakat yang awalnya sudah kembali ke rumah dari pengungsian kembali mengungsi karena adanya banjir susulan pada Jumat siang.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dari keterangan tertulisnya mengatakan, Kepala BPBD Provinsi Nusa Tenggara Barat Muhammad Rum telah melaporkan kepada Kepala BNPB perkembangan penanganan banjir dengan jumlah pengungsi ratusan ribu.

“Dampak banjir di Kota Bima menyebabkan 105.758 jiwa terdampak di 5 kecamatan (33 kelurahan) dan 104.378 jiwa mengungsi,” ujarnya. Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan di Jakarta. Sabtu (24/12).

Sementara itu, ia menjelaskan, wilayah yang terdampak dari banjir itu sendiri meliputi: Kecamatan Rasanae Timur (4 kelurahan) penduduk terdampak 3.581 jiwa yang mengungsi 3.581 jiwa, Kecamatan Mpuda (9 kelurahan) penduduk terdampak 30.078 jiwa pengungsi 29.553 jiwa, Kecamatan Raba (10 kelurahan) penduduk terdampak 19.955 jiwa dan yang mengungsi 19.705 jiwa, Kecamatan Rasanae Barat (6 kelurahan) penduduk terdampak 33.492 jiwa dan pengungsi 32.892 jiwa, serta Kecamatan  Asakota ( 4 kelurahan) peduduk terdampak 18.648 jiwa yang mengungsi 18.648 jiwa.

Ia juga mengatakan sampai saat ini sebagian banjir telah surut dan hanya menyisakan genangan serta lumpur, sebagian besar pengungsi telah pulang kembali ke rumahnya masing-masing, namun perkantoran dan sekolah diliburkan, serta aktivitas pasar belum ada yang buka karena juga ikut terendam banjir. Listrik masih padam dan jaringan komunikasi juga belum pulih.

Hingga saat ini tidak ada laporan korban jiwa meninggal dan hilang akibat banjir. Fasilitas kesehatan yang rusak meliputi 4 puskesmas, 29 puskesmas pembantu, 29 polindes dan 1 kantor labkesda. Obat-obatan dan sarana medis ikut terendam banjir sehingga diperlukan bantuan obat-obatan dan tenaga medis.

Upaya penanganan darurat banjir terus dilakukan oleh BPBD, BNPB, TNI, Polri, Basarnas, Kemenkes, Kemensos, Kemen PU Pera, Tagana, SKPD Kota Bima, NGO, dunia usaha, relawan seperti dari PKPU, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, Senkom Polri dan lainnya, dan masyarakat. Masa tanggap darurat selama 14 hari yaitu 22/12/2016 hingga 4/1/2017.

Distribusi bantuan pangan disalurkan melalui kelurahan. Telah dibuka dapur umum lapangan di 4 lokasi oleh TNI, BPBD dan Tagana, dan rencana akan dibuka dapur umum lapangan di 2 lokasi oleh PMI. BPBD Provinsi NTB telah memberikan bantuan pangan 3 truk dan 1 paket obat untuk korban banjir. BPBD Kabupaten Dompu memberikan bantuan logistik 1 truk. BPBD Kabupaten. Sumbawa Barat mengirim bantuan logistik 2 truk. Pemda Provinsi NTB memberikan bantuan Rp 4,2 milyar untuk difokuskan pada bantuan pangan dan logistik. PMI, NGO dan relawan juga telah mendistribusikan bantuan kepada masyarakat. (L/R08/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)