Manila, MINA – Banjir dan longsor tanah usai hujan badai tropis Megi di Filipina, mengakibatkan sedikitnya 25 orang tewas.
Badai Megi pada Ahad (11/4), dengan kecepatan angin hingga 65 kilometer (40 mil) per jam dan hembusan hingga 80km/jam (50mph). Penduduk desa tewas akibat tanah longsor di empat desa di provinsi Leyte tengah, kata Kepala Polisi Kota Joemen Collado. Al Jazeera melaporkan.
Setidaknya 6 orang lainnya dilaporkan hilang, dan pencarian sedang dilakukan, tambahnya.
Kematian 3 warga lainnya dilaporkan oleh badan tanggap bencana utama pemerintah di wilayah selatan Davao.
Baca Juga: Kemlu Prancis: Bantuan Kemanusiaan Harus Diizinkan Masuk ke Gaza.
“Di satu desa, tanah longsor terjadi dan korban hanyut oleh gelombang air,” kata Collado kepada jaringan radio DZBB.
“Setidaknya ada enam yang hilang tetapi mungkin ada lebih banyak lagi,” lanjutnya.
Banjir yang melanda berbagai daerah di provinsi tengah dan selatan selama akhir pekan, memaksa sekitar 30.000 keluarga meninggalkan rumah mereka, kata pejabat.
Badai tropis Megi diperkirakan melemah hingga 45km/jam (28mph) dan bergerak kembali ke laut pada Selasa, kata biro cuaca negara bagian. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Meta Hapus 90.000 Unggahan Pro-Palestina atas Permintaan Israel
Mi’raj News Agency (MINA)