Grobogan, MINA – Banjir yang terjadi sejak Ahad, 9 Maret 2025 di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah hingga hari ini, Selasa (11/3) semakin tinggi akibat jebolnya tanggul Sungai Tuntang di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug.
Peristiwa ini mengakibatkan ratusan rumah di tiga desa, yaitu Baturagung, Tambakan, dan Ringinkidul, terendam banjir.
Pemerintah Kabupaten Grobogan telah meningkatkan status penanganan bencana dari siaga darurat menjadi tanggap darurat selama 14 hari.
Langkah ini diambil untuk mempercepat upaya penanganan, termasuk evakuasi warga, distribusi bantuan, dan perbaikan tanggul yang jebol.
Baca Juga: Arus Balik Lebaran, Korlantas Terapkan One Way KM 188 – KM 70
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyatakan bahwa pemerintah provinsi akan bekerja sama dengan pemerintah pusat untuk memperbaiki tanggul yang jebol.
Hal itu sangat penting mengingat beberapa sungai yang menyebabkan banjir, seperti Sungai Wulan dan Sungai Lusi, berada di bawah pengelolaan pemerintah pusat.
Sementara itu, para pengungsi saat ini membutuhkan bantuan berupa makanan, air bersih, pakaian, dan layanan kesehatan. Pemerintah daerah bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan telah mendirikan dapur umum dan menyediakan layanan kesehatan bagi warga terdampak.
Selain itu, kebutuhan akan perbaikan infrastruktur, seperti tanggul dan fasilitas umum lainnya, juga menjadi prioritas untuk mencegah banjir susulan.
Baca Juga: Tiba di Myanmar, Tim Misi Kemanusiaan dari Indonesia Langsung Bekerja
Situasi banjir di Grobogan masih memerlukan perhatian dan bantuan dari berbagai pihak untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan warga terdampak. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Indonesia Kirim 120 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Myanmar