Rabat, 10 Safar 1436/3 Desember 2014 (MINA)– Banjir yang dipicu oleh hujan deras telah menewaskan 11 orang di Maroko, sepekan sebelumnya juga telah terjadi badai yang mengakibatkan 36 orang meninggal.
“Badai mengancam bagian selatan kerajaan. kota Agadir mengalami curah hujan lebih dari 250 milimeter (10 inci) pada Jumat dan Ahad,” seperti dilaporkan Saudi Gazette yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.
Menurutnya, banyak aliran sungai membludak dan menyebabkan kerusakan, terutama di wilayah Guelmim, 200 kilometer selatan Agadir yang telah dinyatakan sebagai daerah bencana.
Saluran televisi 2M menyebutkan, berdasarkan sumber-sumber resmi terdapat dua mahasiswa tenggelam pada Jumat (28/11) di wilayah Azilal pegunungan Anti-Atlas.
Baca Juga: Selama 84 Pekan Ribuan Warga Maroko Protes Genosida di Gaza
Media berbahasa Arab di Maroko, Al-Akhbar al Massae dan-Youm juga melaporkan seorang wanita dan anaknya tewas ketika sebuah rumah runtuh di wilayah Figuig.
Kerusakan material mencapai miliaran dolar, beberapa ribu rumah, jalan, dan jaringan listrik rusak. Setidaknya 250 desa telah terputus aksesnya.
Menurut saluran televisi 2M menyebutkan, sebuah jembatan telah dibuat antara Sidi Ifni dan Guelmim untuk memberikan bantuan kepada penduduk yang tekena bencana banjir. (T/P010/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Terancam Kelaparan Massal, PBB Kirim Bantuan Udara ke Sudan Selatan
Baca Juga: Kongo dan Rwanda Sepakat Damai, Sekjen PBB Sambut Baik