Pahang, MINA – Banjir memaksa 11 sekolah di tiga distrik di Negara Bagian Pahang, Malaysia, menunda kegiatan belajar-mengajar hari pertama mereka di tahun ajaran baru, Selasa (2/1).
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Pendidikan Pahang Dr Tajuddin Mohd Yunus mengatakan, sekolah-sekolah tersebut terletak di Distrik Kuantan, Pekan, dan Jerantut. Jalan-jalan dan fasilitas pendidikan di sana terendam banjir.
“Di Kuantan sendiri, sembilan sekolah, dengan lebih dari 1.000 siswa dan 140 guru, tidak dapat memulai tahun ajaran baru sekarang, yaitu Sekolah Menengah Kebangsaan (SMK) Sungai Lembing, Sekolah Suara Kebangsaan (SJKC) Sungai Lembing, Sekolah Kebangsaan (SK) Nadak.
“SK Sungai Lembing, SK Sungai Emas, SJKC Panching, Sekolah Jenis Kebangsaan (Tamil) (SJKT) Kuala Reman, SK Panching, dan SK Bukit Kuin.
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas
“Dua sekolah SK Aceh di Pekan Raya dengan 276 murid dan 28 guru dan SK Gintong di Jerantut dengan 28 murid dan 12 guru juga tidak bisa buka hari ini,” ujarnya saat dihubungi media, Selasa (2/1).
Tajuddin mengatakan, ke-11 sekolah tersebut telah diberi cuti darurat karena alasan keamanan dan para guru telah diperintahkan untuk melapor ke sekolah terdekat.
Dia mengatakan sekolah-sekolah yang ditutup akan beroperasi setelah banjir surut dan para orangtua dan wali akan diberi tahu perkembangannya.
Pahang memiliki 195 sekolah menengah pertama dengan penerimaan lebih dari 110.000 siswa dan 540 sekolah nasional dengan penerimaan 150.000 orang. Sekolah-sekolah itu dijadwalkan buka hari Selasa ini untuk tahun ajaran baru. (T/R11/P1)
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris
Miraj News Agency (MINA)
Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu