Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banjir Genangi Rumah Warga Demak Awal Tahun 2021

Insaf Muarif Gunawan - Jumat, 1 Januari 2021 - 16:24 WIB

Jumat, 1 Januari 2021 - 16:24 WIB

13 Views

Banjir Demak Awal Tahun 2021 (Foto: Republika)

Jakarta, MINA  – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memonitor peristiwa banjir yang terjadi di Desa Kembang, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, pada Jumat (1/1), pukul 02.00 WIB.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak melaporkan saat banjir terjadi, tinggi genangan air kurang lebih 50 cm. Banjir tersebut dipicu salah satunya intensitas hujan yang tinggi. Debit air tinggi mengakibatkan tanggul kanana yang berada di jalur Sungai Suntang jebol.

Menyikapi peristiwa banjir, BPBD Kabupaten Demak segera melakukan upaya penanganan darurat. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD melakukan kaji cepat dan koordinasi dengan instansi terkait. BPBD juga mendirikan dapur umum lapangan untuk mengantisipasi warga yang melakukan evakuasi.

Pantauan BPBD pada hari ini, Jumat (1/1), sekitar pukul 09.53 WIB, genangan air masih terjadi. Potensi tinggi muka air untuk bertambah masih mungkin terjadi.

Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama

Pantauan BNPB melalui aplikasi Info BMKG, dalam tiga hari ke depan, 1 – 3 Januari 2021,  wilayah Kecamatan Bonang diprediksikan masih terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

Sementara itu, berdasarkan analisis InaRISK yang dapat diakses melalui situs inarisk.bnpb.go.id, kecamatan ini merupakan salah satu kecamatan dengan potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Wilayah yang berbatasan dengan perairan ini bagian dari 14 kecamatan dengan luas 95.663 hektar yang berada pada kateogir tersebut.

Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siap siaga dalam menghadapi potensi bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang.

Upaya pencegahan dan kesiapsiagaan diri, keluarga dan komunitas bertujuan untuk mengurangi maupun menghindari risiko mengingat prakiraan puncak musim hujan terjadi pada Januari hingga Februari 2021. (R/R8/R1)

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Eropa