Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banjir Jepang: Setidaknya 100 Orang Tewas

Rudi Hendrik - Senin, 9 Juli 2018 - 15:15 WIB

Senin, 9 Juli 2018 - 15:15 WIB

8 Views

Warga Jepang berlindung dari banjir di atap rumahnya. (Foto: dok. Asia News)

Hiroshima, MINA – Jumlah korban di hari-hari hujan yang menghancurkan di Jepang telah meningkat menjadi 100 orang, juru bicara pemerintah Yoshihide Suga mengatakan, Senin (9/7).

Ia mengatakan, 87 orang telah dikonfirmasi tewas akibat banjir yang parah, sementara lebih dari selusin orang masih hilang, demikian Gulf News melaporkan.

Pada Ahad, Perdana Menteri Shinzo Abe memperingatkan “perlombaan melawan waktu” untuk menyelamatkan korban banjir, karena masih banyak orang yang keselamatannya belum dapat dikonfirmasi.

Hujan lebat telah menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di bagian tengah dan barat negara itu, mendorong dilakukannya evakuasi kepada lebih dari dua juta warga.

Baca Juga: [BREAKING NEWS] Pria Amerika Bakar Diri Protes Genosida di Gaza

Hujan sepenuhnya menyelimuti beberapa desa, memaksa warga yang putus asa berlindung di atap rumahnya saat air banjir dan  menunggu untuk diselamatkan.

Lebih dari dua juta orang telah diberi tahu untuk mengungsi, tetapi perintah tersebut tidak wajib dan banyak warga yang tetap di rumah sehingga terjebak oleh air yang naik dengan cepat atau tanah longsor yang tiba-tiba.

Badan Meteorologi mengeluarkan peringatan tingkat tertinggi untuk dua wilayah baru pada hari Ahad.

Di kota Mihara, di selatan wilayah Hiroshima, hujan lebat menimbulkan kehancuran.

Baca Juga: MUI Gelar Forum Ukhuwah Islamiyah, Minta Presiden Jokowi Ganti Kepala BPIP

Jalan-jalan berubah menjadi sungai-sungai berlumpur dengan kotoran menumpuk di kedua sisi saat air banjir mengalir.

Di prefektur Okayama barat, operasi penyelamatan dilakukan untuk mengevakuasi beberapa ratus orang dari rumah sakit dengan beberapa helikopter.

Mereka yang berada di gedung itu terperangkap ketika sebuah sungai di dekat mereka meluap dan membanjiri daerah itu.

Banjir telah menghentikan produksi di pabrik di seluruh wilayah yang terkena dampak, dengan laporan gangguan listrik, air dan jaringan telepon seluler.

Baca Juga: [BREAKING NEWS] Yahya Al-Sinwar Terpilih Sebagai Kepala Biro Politik Hamas

Bencana itu adalah krisis terkait hujan paling mematikan di Jepang sejak 2014. (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Ismail Haniyeh Dikabarkan Terbunuh di Iran

Rekomendasi untuk Anda

Breaking News