Banjir Lembata, NTT, Sebelas Orang Meninggal, 16 Hilang

Jakarta, MINA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah () Kabupaten Lembata menyampaikan, sebanyak sebelas orang meninggal dunia akibat banjir bandang yang terjadi pada Ahad (4/4), pukul 19.00 WITA.

Berdasarkan laporan yang disampaikan BPBD Lembata pada Senin (5/4), hujan dengan intensitas tinggi merupakan penyebab banjir bandang tersebut.

Kemudian, BPBD juga melaporkan, sekitar 16 orang warga masih dinyatakan status hilang.

Beberapa wilayah yang terdampak banjir yaitu Desa Waowala, Desa Tanjung Batu, dan Desa Amakaka yang berada di Kecamatan Ile Ape.

Selain itu, banjir bandang tersebut juga berdampak pada Desa Jontona, Desa Lamawolo, dan Desa Waimatan yang berada di .

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kab. Lembata terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan kegiatan penanganan pascabanjir bandang dan tempat pengungsian sementara juga sudah disiapkan bagi warga terdampak.

Menurut laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (), sebagian besar wilayah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada periode 3-9 April 2021.

BMKG juga telah mengeluarkan peringatan dini cuaca periode 4 – 6 April 2021. Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur berpotensi mengalami hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir serta angin kencang.

Dalam sepekan kedepan potensi hujan sedang-lebat juga diprediksi terjadi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua. (R/SR/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)