Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banjir Meluas di 16 Kabupaten di Aceh, Hampir 120 Ribu Warga Terdampak

Redaksi Editor : Arif R - 1 menit yang lalu

1 menit yang lalu

0 Views

Sejumlah kawasan di Aceh dilanda banjir.

Banda Aceh, MINA — Banjir masih melanda sejumlah wilayah di Aceh. Badan Penanggulangan Bencana Aceh atau BPBA melaporkan, hingga Kamis sore, 27 November 2025, banjir telah terjadi di 16 kabupaten dan kota.

Selama periode 18 sampai 27 November, bencana ini berdampak pada 119 ribu lebih jiwa, dan lebih dari 20 ribu jiwa terpaksa mengungsi. Banjir dipicu curah hujan tinggi, angin kencang, serta kondisi tanah yang labil sehingga menyebabkan banjir, tanah bergerak, dan longsor di banyak daerah.

Di Kabupaten Bener Meriah, banjir bandang di Kecamatan Wih Pesam menyebabkan seorang warga hilang terseret arus. Hujan deras juga memicu longsor di Desa Pantai Kemuning, Kecamatan Timang Gajah. Total sepuluh kecamatan di wilayah itu terendam.

Banjir turut meluas di Kabupaten Aceh Besar, dengan ketinggian air mencapai tiga puluh hingga lima puluh centimeter di dua puluh tiga kecamatan. Sementara itu di Pidie, lebih dari dua belas ribu jiwa terdampak dan ribuan lainnya mengungsi karena banjir belum surut.

Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Membaik, Penurunan Aktivitas Kendaraan dan Hujan Jadi Pemicu

Hujan berintensitas sedang hingga tinggi juga mengakibatkan banjir di Pidie Jaya dan Bireuen dengan ketinggian air mencapai seratus centimeter. Ribuan keluarga terdampak dan hingga kini banjir masih bertahan.

Di Kota Lhokseumawe, hujan yang berlangsung sejak 20 November menyebabkan banjir dan longsor di empat kecamatan, yaitu Banda Sakti, Blang Mangat, Muara Dua, dan Muara Satu.

Kabupaten Aceh Timur kembali dilanda banjir akibat hujan lebat dan angin kencang. Hampir 30 ribu jiwa terdampak dan lebih dari dua ribu jiwa mengungsi. Lima rumah dilaporkan rusak akibat terjangan air.

Di Kota Langsa, banjir kiriman dari kawasan perkebunan sawit PTPN 1 Langsa merendam lebih dari seratus rumah. Banjir dan longsor juga terjadi di kecamatan Langsa Barat, Langsa Kota, Langsa Lama, dan Langsa Timur.

Baca Juga: Jembatan Kutablang Bireuen Putus Akibat Banjir, Jalur Banda Aceh–Medan Lumpuh Total

Wilayah lainnya seperti Gayo Lues, Aceh Barat, Subulussalam, Aceh Singkil, dan Aceh Utara juga mengalami banjir dengan ketinggian air mulai dari tiga puluh hingga seratus tiga puluh centimeter. Ribuan warga terdampak, dan sebagian mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

Di Aceh Selatan, banjir merendam delapan belas kecamatan, namun air kini mulai berangsur surut.

Plt Kepala Pelaksana BPBA, Fadmi Ridwan, menyebut sudah delapan kabupaten dan kota yang menetapkan status darurat bencana hidrometeorologi. Di antaranya Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara, Aceh Singkil, Aceh Barat Daya, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, dan Aceh Barat.

Penetapan status darurat dilakukan menindaklanjuti instruksi Menteri Dalam Negeri agar pemerintah daerah meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana di musim hujan. []

Baca Juga: Listrik Padam Total di Aceh, Warga Padati Warkop untuk Isi Daya Ponsel

Rekomendasi untuk Anda