Jakarta, MINA – Banjir yang menggenangi beberapa desa di wilayah Sumatra Barat telah surut. Sebelumnya 10 desa atau nagari di Kecamatan Silaut terendam dengan tinggi muka air antara 30 – 75 cm. Banjir terjadi setelah hujan lebat berlangsung pada Senin (14/7), pukul 16.00 WIB.
“Kesepuluh nagari terdampak yaitu Nagari Sanbungo, Air Hitam, Sungai Seri, Sungai Pulai, Silaut, Lubuk Bunta, Pasir Binjai, Sungai Sirah, Durian Seribu dan Talang Binja,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (15/8), demikian keterangan yang diterima MINA.
BPBD Kabupaten Pesisir Selatan mencatat 713 KK terdampak. Namun demikian tidak ada laporan korban jiwa atau pun warga yang melakukan pengungsian.
Meskipun banjir telah surut di Kecamatan Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyiagakan perahu karet di wilayah terdampak. Tim reaksi cepat BPBD juga bersiaga apabila ada warga membutuhkan evakuasi. Pihaknya telah melakukan asesmen dampak banjir.
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online
Peringatan dini cuaca hingga esok hari (16/8), Provinsi Sumatra Barat masih berpeluang hujan dengan intensitas lebat yang disertai petir atau kilat dan angin kencang. Sedangkan wilayah Pesisir Selatan berpeluang hujan dengan intensitas ringan hingga sedang pada hari ini (15/8).
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk waspada dan siap siaga dalam menghadapi potensi bahaya hidrometeorologi basah, seperti banjir, tanah longsor dan angin kencang. Salah satu langkah kesiapsiagaan, warga dapat menyiapkan tas siaga bencana apabila harus melakukan evakuasi ke tempat pengungsian. (R/R8/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan