Brebes, MINA – Banjir yang melanda Kabupaten Brebes, Jawa Tengah telah merendam sejumlah lahan pertanian, mengancam produksi pangan di wilayah yang dikenal sebagai penyangga ketahanan pangan nasional.
Menanggapi hal ini, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI melakukan peninjauan langsung ke sejumlah lokasi di Kecamatan Wanasari, termasuk Jembatan Kali Derpa di Desa Kertabesuki, tanggul Sungai Pemali, dan terowongan Tol Desa Sidamulya.
Tujuannya adalah memastikan infrastruktur irigasi berfungsi optimal guna mendukung program swasembada pangan.
Dr. Yudi Sastro, Sp. Mp, Dirjen Tanaman Pangan Kementan, menegaskan pentingnya menjaga produktivitas pertanian di Brebes, terutama pada periode Februari hingga April 2025. “Brebes telah melampaui target kesanggupan tanam. Kami datang ke sini untuk mengidentifikasi masalah yang menghambat, baik terkait irigasi maupun ketersediaan pupuk,” ujarnya saat meninjau Jembatan Kali Derpa, Selasa (28/1).
Baca Juga: Pemprov Jateng Larang Mobil Dinas untuk Mudik, Satpol PP Siap Razia
Yudi menjelaskan, peninjauan ini merupakan tindak lanjut dari instruksi presiden untuk mengoptimalkan potensi lahan pertanian guna mendukung program Luas Tambah Tanam (LTT) dan swasembada pangan.
“Brebes sebagai penyangga ketahanan pangan dan hortikultura harus memastikan perannya. Padi, bawang merah, cabai, dan komoditas lainnya harus dijaga keseimbangannya agar tetap menjadi tulang punggung nasional,” tegasnya.
Dirjen Tanaman Pangan juga memastikan bahwa ketersediaan pupuk bagi petani telah diatur sedemikian rupa sehingga tidak ada kendala.
Selain itu, Kementerian PUPR telah berkoordinasi dengan Kementan untuk menormalisasi jaringan irigasi dan bendungan.
Baca Juga: Ini Lima Tuntutan Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina
“Kami siap memfasilitasi dan berkoordinasi dengan semua pihak, termasuk TNI dan Polri, untuk mendukung petani,” tambah Yudi.
Pj Bupati Brebes, Ir. Djoko Gunawan, MT, menyatakan dukungan penuh terhadap program swasembada pangan nasional.
“Kami bersyukur karena usulan normalisasi sungai, irigasi, dan bendungan telah disampaikan ke Dirjen. Kami akan bersama-sama mengawal realisasi program ini,” ujarnya.
Sementara itu, Didi, Ketua Gapoktan Desa Kertabesuki, mengungkapkan bahwa luas lahan untuk LTT di desanya mencapai 400-500 hektar.
Baca Juga: Santri Al-Fatah di Jambi Salurkan Donasi untuk Pembangunan RSIA Gaza
Namun, kendala utama adalah ketidakmampuan Sungai Derpa menampung air saat musim hujan, menyebabkan genangan di persawahan.
“Air dari anak Sungai Pemali tidak tertampung dengan baik, terutama di wilayah Pantura,” jelasnya.
Yudi menekankan, penanganan bencana hidrometeorologi seperti banjir memerlukan kolaborasi semua pihak.
“Kami telah bekerja sama dengan BBWS menggunakan alat berat untuk menormalisasi saluran-saluran penyebab banjir, seperti yang dilakukan di Cirebon,” pungkasnya.
Baca Juga: Kemenag Terbitkan Edaran Masjid Buka 24 Jam Selama Mudik Lebaran 2025
Dengan upaya ini, diharapkan Brebes dapat terus mempertahankan perannya sebagai penyangga ketahanan pangan nasional, meski dihadapkan pada tantangan alam yang tidak mudah. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Majelis Ukhuwah Bogor Raya Desak Penghentian Genosida di Gaza