Demak, MINA – Jalur Pantura Semarang-Demak, Jawa Tengah (Jateng) mengalami kemacetan parah sepanjang lebih dari 10 kilometer pada Kamis (12/6), akibat banjir rob yang merendam kawasan tersebut serta evakuasi truk yang terjebak di genangan banjir di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.
Pemantauan hingga Kamis siang menunjukkan kemacetan panjang terus terjadi di ruas jalur utama tersebut. Banjir rob dengan ketinggian air mencapai 50 sentimeter membuat ribuan kendaraan, terutama truk besar, harus melaju perlahan di genangan air.
Sistem buka-tutup arus lalu lintas diterapkan, namun kepadatan kendaraan tetap sulit diurai. Beberapa pengendara bahkan mencoba menggunakan jalur alternatif, meskipun perjalanan tetap tidak sepenuhnya lancar.
Azmi (45), seorang pengendara mobil dari Kudus menuju Semarang, mengungkapkan bahwa perjalanan yang biasanya hanya memakan waktu 30 menit kini memakan waktu hingga empat jam. “Kemacetan sudah terjadi sejak keluar Kota Demak. Kami hanya bisa merayap di tengah kepadatan lalu lintas,” ujarnya.
Baca Juga: MHM Tebar Pesan Cinta Semesta Lewat Buku “Cahaya Cinta dari Kota Madinah”
Hal serupa diungkapkan Handono (50), seorang sopir truk barang dari Pati yang hendak ke Jakarta. “Seharusnya saya sudah sampai Pekalongan, tapi baru keluar Semarang siang ini. Waktu dan BBM banyak terbuang,” katanya.
Sementara itu, Riyadi (55), sopir truk sembako dari Kudus menuju Yogyakarta, memutuskan untuk mengambil jalur memutar melalui Grobogan demi menghindari kemacetan. “Jalannya lebih lancar, tapi biaya BBM jadi lebih besar,” keluhnya.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Demak, Ajun Komisaris Thoriq Aziz, menjelaskan bahwa kemacetan ini disebabkan oleh kombinasi antara genangan banjir rob di jalan nasional serta proses evakuasi truk yang terperosok. “Penumpukan kendaraan di jalur Pantura Semarang-Demak sulit dihindari, mengingat volume kendaraan yang tinggi,” ujarnya.
Situasi ini menjadi perhatian utama bagi pihak berwenang yang berupaya menormalisasi arus lalu lintas di jalur strategis tersebut. []
Mi’raj News Agency (MINA)