Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banjir Rob Terjang Dua Desa di Indramayu, Aktivitas Warga Lumpuh

Insaf Muarif Gunawan Editor : Zaenal Muttaqin - 14 detik yang lalu

14 detik yang lalu

0 Views

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Lampung mengeluarkan peringatan dini pasang maksimum pada 2-6 November 2024. (Foto. tribratanews.lampung)

Indramayu, MINA – Banjir rob merendam rumah warga di dua desa pesisir Kecamatan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat yakni Desa Eretan Wetan dan Desa Eretan Kulon, Jumat (15/11).

Banjir juga menggenangi sekolah-sekolah yang ada di dua desa tersebut. Akibatnya, anak-anak sekolah terpaksa dipulangkan oleh guru mereka.

Koordinator Lapangan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Indramayu, Waminuddin menjelaskan, rob sudah berlangsung selama empat hari terakhir. Namun, hari ini rob tercatat paling parah dibandingkan hari-hari sebelumnya.

“Hari ini ketinggian rob mencapai satu meter. Biasanya hanya di kisaran 30 centimeter,’’ ujar Waminuddin, Jumat (15/11), demikian keterangan yang diterima MINA.

Baca Juga: Jateng Tembus Peringkat Dua Nasional dalam Pelayanan Publik

Waminuddin mengatakan, banjir rob hari ini mulai datang sekitar pukul 05.30 WIB. Saat memasuki pukul 08.00 WIB, ketinggian banjir rob terus meningkat hingga mencapai sekitar satu meter.

“Untuk itu, anak-anak sekolah yang awalnya mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah masing-masing, terpaksa dipulangkan. Kondisi itu di antaranya terlihat di MI Al Ikhlas Deas Eretan Wetan dan TK serta SMP Hasanudin di Desa Eretan Kulon,” ucapnya.

‘’Karena airnya masuk ke dalam kelas mereka. Akhirnya mereka dipulangkan,’’ tambahnya.

Selain sekolah, Waminuddin mengatakan, ada ribuan rumah warga di dua desa tersebut yang terendam rob. Meski demikian, warga tidak ada yang mengungsi dan memilih tetap bertahan di rumah masing-masing.

Baca Juga: AWG Jambi Kirim Peserta untuk Pengibaran Bendera di Selat Sunda

Ia mengatakan, parahnya banjir rob hari ini membuat aktivitas warga menjadi sangat terganggu. Mobilitas mereka juga terkendala karena genangan air mengepung permukiman. Menurut Waminuddin, banjir rob biasanya akan berangsur surut pada tengah hari. Banjir rob kemudian kembali datang keesokan paginya.

‘’Tapi ya mudah-mudahan besok tidak ada rob lagi. Kasihan warga, mereka sudah lelah menghadapi banjir rob,’’ kata Waminuddin. []

Indramayu, MINA – Banjir rob melanda dua desa pesisir di Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yaitu Desa Eretan Wetan dan Desa Eretan Kulon, pada Jumat (15/11). Ketinggian air yang mencapai satu meter memaksa aktivitas warga terhenti, termasuk kegiatan belajar-mengajar di sekolah.

Koordinator Lapangan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Indramayu, Waminuddin, mengungkapkan bahwa banjir rob ini sudah terjadi selama empat hari terakhir. Namun, hari ini menjadi yang terparah.

Baca Juga: [Bedah Berita MINA] Menanti Peran Nyata Negara Arab dan Islam untuk Kemerdekaan Palestina

“Hari ini ketinggian rob mencapai satu meter, sedangkan sebelumnya hanya sekitar 30 centimeter,” ujar Waminuddin kepada MINA, Jumat (15/11).

Banjir mulai terjadi sejak pukul 05.30 WIB dan terus meningkat hingga pukul 08.00 WIB. Akibatnya, sejumlah sekolah di dua desa tersebut terpaksa memulangkan para siswa.
“Air mulai masuk ke ruang kelas, sehingga kegiatan belajar-mengajar tidak bisa dilanjutkan. Ini terjadi di MI Al Ikhlas di Desa Eretan Wetan serta TK dan SMP Hasanudin di Desa Eretan Kulon,” tambahnya.

Selain sekolah, ribuan rumah warga juga terendam banjir rob. Meski demikian, warga memilih tetap bertahan di rumah mereka tanpa mengungsi. Kondisi ini membuat mobilitas warga menjadi sangat terganggu.

“Air mengepung permukiman sehingga aktivitas sehari-hari warga menjadi lumpuh. Biasanya banjir akan surut menjelang siang dan kembali terjadi pada pagi berikutnya,” jelas Waminuddin.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Jumat Ini Sebagian Wilayah Hujan Ringan

Ia berharap banjir rob segera mereda agar warga dapat kembali beraktivitas normal. “Mudah-mudahan besok tidak ada rob lagi. Kasihan warga, mereka sudah sangat lelah,” tutupnya.

Dengan intensitas banjir rob yang semakin parah, diperlukan perhatian dari pihak terkait untuk membantu warga terdampak, terutama dalam upaya mengatasi kerugian dan memperbaiki infrastruktur yang rusak. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kemenag Segera Bentuk Direktorat Jenderal Pesantren

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia