Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bank Dunia: Inflasi Harga Pangan Domestik Masih Tinggi di Seluruh Dunia

sri astuti - Selasa, 25 April 2023 - 14:48 WIB

Selasa, 25 April 2023 - 14:48 WIB

3 Views

(dok. Google)

Washington DC, MINA – Inflasi harga pangan domestik masih tinggi di seluruh dunia, Bank Dunia mengatakan dalam sebuah laporan tentang meningkatnya kerawanan pangan, Senin (24/4). Anadolu melaporkan.

“Informasi dari bulan terakhir antara Desember 2022 dan Maret 2023 yang tersedia data inflasi harga pangan menunjukkan inflasi tinggi di hampir semua negara berpenghasilan rendah dan menengah, dengan tingkat inflasi lebih dari 5% di 70,6% negara berpenghasilan rendah, 90,9% negara berpenghasilan menengah ke bawah dan 87,0% negara berpenghasilan menengah ke atas dan banyak yang mengalami inflasi dua digit,” kata laporan itu.

“Selain itu, 84,2% negara berpenghasilan tinggi mengalami inflasi harga pangan yang tinggi, dengan negara-negara yang paling terpukul di Afrika, Amerika Utara, Amerika Latin, Asia Selatan, Eropa, dan Asia Tengah,” tambahnya.

Setelah Rusia meluncurkan perangnya di Ukraina, kebijakan terkait perdagangan yang diberlakukan oleh negara-negara telah melonjak, menurut Bank Dunia.

Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu

Krisis pangan global diperparah dengan meningkatnya jumlah pembatasan perdagangan pangan yang diberlakukan oleh berbagai negara, karena 23 negara menerapkan 29 larangan ekspor pangan, dan 10 negara menerapkan 14 tindakan pembatasan ekspor, per 13 Maret.

Lembaga keuangan itu juga mengatakan produksi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah terus meningkat pada 2022, yang merupakan tahun penting untuk dimulainya kembali komitmen investasi infrastruktur swasta.

Bank Dunia mengatakan, sementara Asia Timur, Pasifik, Amerika Latin, Karibia, dan Asia Selatan mengalami pengembalian ke tingkat investasi pra-pandemi, Eropa dan Asia Tengah mengalami komitmen investasi yang lebih rendah karena perang di Ukraina dan krisis energi terkait. (T/R7/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu

Rekomendasi untuk Anda