Ramallah, MINA – Sebuah laporan ekonomi internasional yang dikeluarkan Bank Dunia menyatakan, pendudukan Israel menghambat digitalisasi transformasi ekonomi Palestina.
“Padahal transisi ekonomi Palestina ke ekonomi digital akan memperbaiki kondisi Palestina dan dapat menyelamatkan mereka dari krisis keuangan,” laporan menyebutkan, Rabu (9/2).
Mengutip Quds Press, penilaian ekonomi digital Palestina belum sepenuhnya terwujud, meskipun kemajuan telah dicapai.
Transformasi digital Palestina akan membantu menciptakan lapangan kerja baru, menutup kesenjangan gender, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menurut laporan itu.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Laporan juga menyebutkan adanya kesulitan internal di dalam Otoritas Palestina.
Laporan menambahkan, transisi ke e-commerce dan layanan keuangan digital di Tepi Barat dan Jalur Gaza tergolong lambat dan masih dalam skala kecil. Metode pembayaran utama Palestina masih menggunakan uang tunai dan cek.
Bank Dunia meminta Palestina untuk memperkuat persaingan di pasar, memperbarui undang-undang transaksi elektronik, dan memberlakukan undang-undang tentang perlindungan konsumen dan keamanan siber.
Perwakilan Bank Dunia di Tepi Barat dan Gaza, Kanthan Shankar, mengatakan, Palestina memiliki “semua kemampuan yang dibutuhkan untuk dengan cepat beralih ke ekonomi digital, di mana pengembangan ekonomi digital merupakan prioritas nasional bagi Otoritas Palestina.”
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
“Penting untuk memastikan terus adanya kebijakan yang kuat terkait dengan agenda digital untuk memfasilitasi koordinasi antar lembaga dan lintas sektor,” lanjutnya.
Bank Dunia mengindikasikan adanya pembatasan Israel yang dikenakan pada impor peralatan teknologi informasi dan komunikasi, alokasi spektrum frekuensi, dan hak lalu lintas di Area C.
“Ini merupakan hambatan terbesar bagi pembentukan infrastruktur digital dan pencapaian konektivitas,” imbuhnya.
Menurut Global ICT Development Index, Tepi Barat dan Jalur Gaza berada di bawah rata-rata negara berkembang dalam hal penetrasi digital broadband. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Mi’raj News Agency (MINA)