Bank Dunia: Pembatasan Israel Hambat Akses Layanan Kesehatan Bagi Warga Palestina

Ilustrasi: pasien dari Gaza dirawat di rumah sakit di Yerusalem, Palestina. (Foto: D. Hudson/ELCJHL)

Washington, MINA – Pembatasan yang dilakukan Israel dan meningkatnya kendala fiskal di wilayah Palestina sangat berdampak pada kondisi ekonomi warga Palestina dan menghambat akses mereka terhadap layanan kesehatan, kata pada Senin (18/9).

Dalam laporan bertajuk “Berpacu Melawan Waktu”, Bank Dunia mengatakan bahwa kinerja perekonomian Palestina secara keseluruhan berada di bawah potensinya, dengan pendapatan per kapita diperkirakan akan stagnan.

Kemiskinan di wilayah Palestina meningkat, dengan satu dari empat warga Palestina hidup di bawah garis kemiskinan, kata lembaga pemberi pinjaman global yang berbasis di Washington tersebut. The New Arab melaporkannya.

Pembatasan Israel terhadap pergerakan dan perdagangan di Tepi Barat yang diduduki, blokade yang diberlakukan di Jalur dan perpecahan antara dua wilayah Palestina adalah beberapa faktor yang menempatkan perekonomian Palestina pada risiko tinggi, kata laporan itu.

“Kendala fiskal sangat membebani sistem dan khususnya pada kemampuannya untuk mengatasi beban penyakit tidak menular yang semakin meningkat,” kata Stefan Emblad, Direktur Bank Dunia untuk Tepi Barat dan Gaza, dalam sebuah pernyataan yang dirilis bersama dengan laporan Palestina.

Pembatasan tersebut, termasuk “perizinan rezim yang panjang dan birokratis”, seringkali mempersulit penyediaan layanan kesehatan yang tepat waktu untuk menyelamatkan nyawa warga Palestina, katanya.

Akses terhadap rujukan medis dari luar untuk pengobatan kanker, penyakit jantung, dan kondisi ibu dan anak sangat terpengaruh karena kendala fisik dan administratif, kata pernyataan itu.

“Situasinya sangat kritis di Gaza, yang mempunyai kapasitas sistem kesehatan yang lebih terbatas dan pasien kesulitan untuk mendapatkan permohonan izin medis keluar yang diperlukan pada waktu yang tepat,” katanya. (T/RI-1/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.