Palestina.jpg" alt="" width="318" height="159" />
- Bank Dunia dan Palestina
Gaza, MINA – Bank Dunia mengeluarkan laporan yang menyerukan visi baru bagi perekonomian Palestina untuk dapat mengangkat pertumbuhan rata-rata 7 persen per-tahun.
“Menyadari pentingnya penyelesaian politik, tindakan dalam jangka menengah dapat menciptakan area aktivitas ekonomi baru, menarik investasi swasta, menghasilkan lapangan kerja yang secara signifikan meningkatkan standar kehidupan,” demikian Direktur Bank Dunia untuk Tepi Barat dan Gaza Marina Wes. Demikian WAFA yang dikutip MINA, Kamis (14/9).
Ia mengatakan, dengan meningkatkan investasi dan lebih banyak lapangan kerja akan menghasilkan peningkatan standar hidup.
Baca Juga: Israel telah Hancurkan 88 persen Jalur Gaza dengan 125.000 Ton Bom sejak 7 Oktober 2023
“Tanpa perubahan nyata dalam kebijakan, laporan tersebut memperkirakan pertumbuhan tahunan rata-rata 2-3 persen, kurang dari laju pertumbuhan penduduk. Namun, upaya berani bisa menarik investasi, menciptakan lapangan kerja, dan membalikkan tren yang menurun dan membentuk kembali ekonomi,” kata Marina dalam pernyataan tersebut pada Selasa (12/9).
Laporan ini menggunakan model ekonomi jangka waktu 10 tahun untuk memperkirakan dampak ekonomi Palestina dalam mengatasi hambatan tersebut.
Tahun 2025 mendatang, keuntungan ekonomi dan sosial sangat besar, dimasukkan ke tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 6 persen di Tepi Barat menghasilkan 50.000 lapangan kerja dan 8 persen di Gaza yang menghasilkan 60.000.
Ke depan, pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja perlu didorong oleh sektor swasta. Untuk itu Pemerintah Palestina, Otoritas Israel dan masyarakat internasional harus menciptakan dan mendukung lingkungan yang lebih baik untuk melakukan bisnis.
Baca Juga: ICC Tolak Cabut Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Laporan tersebut mendesak para pihak untuk bertindak dalam bidang yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan investasi dan pertumbuhan separti;
Memperbaiki dan merampingkan prosedur Israel di penyeberangan perbatasan, meninjau kembali daftar penggunaan ganda (barang untuk penggunaan sipil dan militer).
Menghapus pembatasan Israel untuk akses ke Area C, di sektor pertanian, menghentikan blokade di Gaza.
Mengurangi pembatasan eksternal ini dapat meningkatkan ukuran ekonomi sebesar 36 persen di Tepi Barat dan 40 persen di Gaza pada tahun 2025 mendatang.
Baca Juga: OKI Kecam Rencana Israel Alihkan Pengawasan Masjid Ibrahimi ke Dewan Yahudi
Di lini ke depan prioritasnya meliputi; reformasi peraturan bisnis dan pengaturan perizinan, berinvestasi dalam pelatihan kejuruan untuk menjembatani kesenjangan keterampilan di pasar kerja, serta memperkuat tata kelola dan reformasi fiskal. (T/R10/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kekerasan di Tepi Barat Meningkat, Para Pemimpin Gereja Desak Vatikan Bertindak