Ramallah, MINA – Bank Dunia telah meningkatkan alokasi dana tahun ini ke Palestina menjadi AS$ 90 juta, naik dari sebelumnya yang hanya AS$ 55 juta, kata Marina Wes, Direktur Bank Dunia untuk Tepi Barat dan Gaza.
Dia mengatakan strategi bantuan baru untuk Palestina telah disampaikan kepada Dewan Direktur Eksekutif Bank Dunia yang fokus pada penciptaan lapangan kerja dan pengembangan sektor swasta.
“Pada bulan Desember 2017, kami di Bank Dunia mempresentasikan strategi bantuan baru untuk Tepi Barat dan Gaza di depan direktur eksekutif dewan kami, dan strategi bantuan baru ini memiliki fokus yang sangat kuat dalam menciptakan lapangan kerja dan pengembangan sektor swasta,” katanya dalam sebuah wawancara dengan WAFA yang dikutip MINA, Ahad (28/10).
“Tingkat pengangguran di Tepi Barat dan Gaza sangat tinggi, terutama di kalangan anak muda, dan itulah sebabnya dalam strategi bantuan baru ini, kami memprioritaskan pada agenda penciptaan lapangan pekerjaan,” ujar Wes.
Baca Juga: Puluhan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Al-Aqsa
Angka terbaru oleh Biro Pusat Statistik Palestina menunjukkan tingkat pengangguran di Palestina selama kuartal pertama 2018 lebih dari 30%, dengan sekitar 50% pengangguran di Jalur Gaza dan sekitar 20% di Tepi Barat. Pengangguran tertinggi ada pada orang-orang muda yang berusia sekitar 20 hingga 24 tahun.
Wes menekankan, pertumbuhan ekonomi di Palestina perlu didorong oleh sektor swasta agar dapat berkelanjutan.
“Jika kita ingin memiliki pekerjaan yang berkelanjutan, itu perlu dari sektor swasta juga,” ungkapnya.
Wes mengatakan, ekonomi Gaza telah menurun tajam pada semester pertama tahun ini.
Baca Juga: Israel Kembali Serang Sekolah di Gaza, 7 Orang Syahid
“Saya pikir apa yang telah kita saksikan di Gaza dalam dekade terakhir atau lebih, blokade telah merusak kapasitas ekonomi produktif sehingga basis manufaktur yang dulu ada di sana sekarang sudah tidak ada lagi,” katanya.
Dia menjelaskan, solusi jangka panjang harus menciptakan model pertumbuhan yang berkelanjutan untuk Gaza dengan menempatkan kondisi akses dan gerakan yang memfasilitasi model pertumbuhan berkelanjutan, termasuk misalnya di sektor IT. yang katanya dia terkesan oleh beberapa orang muda yang ia temui di Gaza dan perusahaan rintisan yang mereka kelola untuk maju ke depan “terlepas dari situasi yang sangat menantang di lapangan.”
Wes menambahkan, uang tunai diperlukan di Gaza untuk menciptakan pekerjaan jangka pendek dan memastikan layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan dijaga serta ditingkatkan. (T/ais/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Tembak Mati Tentara Zionis! Perlawanan Gaza Membara di Tengah Genosida