Manama, MINA – Konferensi Bank Islam Dunia (WIBC) mengumumkan akan mengadakan konferensi perbankan Islam ke-26 dalam kemitraan strategis dengan Bank Sentral Bahrain, pada 2-4 Desember mendatang.
Lebih dari 1.000 pusat industri global, pembuat kebijakan, inovator, dan pemangku kepentingan akan bertemu dalam forum tersebut. Zawya melaporkan.
Kepanitiaan di bawah arahan Pangeran Khalifa Bin Salman Al Khalifa, Perdana Menteri Kerajaan Bahrain dan kemitraan strategis Bank Sentral Bahrain akan menjadi tuan rumah pertemuan para pemimpin perbankan dan keuangan Islam terbesar dan paling bergengsi di dunia.
Konferensi akan berfokus pada “Tren mega dalam perbankan dan keuangan” sejalan dengan visi layanan global industri keuangan dan perbankan syariah.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
“Selama lebih dari seperempat abad, WIBC telah menjadi platform definitif bagi eksekutif untuk membahas strategi ekonomi global,” kata Ehsan Abbas, Ketua Penasihat Global WIBC untuk Kawasan Timur Tengah.
Ia menambahkan, konferensi sangat penting mengingat situasi ekonomi yang tidak menentu, dan ujarnya “penting untuk lebih memahami perubahan ekonomi, demografis, teknologi, dan lanskap peraturan”.
Konferensi tahun ini juga akan mempromosikan standardisasi dan harmonisasi standar Keuangan Islam, penciptaan nilai dan konsolidasi, meningkatkan pasar Sukuk dan solusi untuk tantangan industri, imbuhnya.
Para ahli internasional akan mempresentasikan penilaian mereka tentang prospek ekonomi global dan menyoroti peluang keuangan Islam.
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
WIBC setiap tahun menegaskan kembali reputasinya dalam menghasilkan terobosan-terobosan pemikiran keuangan. (T/RS2/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng