London, MINA – Bank of England, bank sentral Inggris, mengumumkan dukungannya terhadap Bank Islam Inggris atas fasilitas simpanan berbasis non-bunga yang memenuhi persyaratan Syariah, dan menjadi yang pertama dari bank sentral Barat yang menerapkan kebijakan ini.
“Ini tentu akan semakin memperkuat peran Inggris sebagai pusat keuangan internasional terkemuka untuk keuangan Islam di luar dunia Muslim,” kata Andrew Hauser, pejabat Bank of England. Pakistan Observer melaporkan, Jumat (4/12).
Dalam pidato Pekan Keuangan Islam Inggris, Hauser mengatakan bahwa aspek-aspek kunci dari keuangan Islam “membuat itu sangat cocok untuk mendanai pemulihan pasca-Covid”.
Ia mengatakan aspek-aspek ini termasuk memprioritaskan pembagian risiko ekuitas daripada hutang, mempertimbangkan etika dan lingkungan ke dalam keputusan investasi, serta merangkul solusi keuangan inovatif di luar perbankan konvensional.
Baca Juga: Google Akui Kesalahan Data Nilai Tukar Rupiah ke Dolar AS
Namun, ia mencatat bahwa bank syariah memiliki tantangan panjang dalam mengelola likuiditasnya secara efisien.
Ia menambahkan, fasilitas deposito bank sentral berbasis non-bunga baru dari Bank of England “dirancang untuk membantu menyamakan kedudukan”.
Keuangan Islam memiliki aset sebesar $ 2,4 triliun (lebih dari Rp 33.943 triliun) pada tahun 2019, 11% lebih tinggi dari tahun sebelumnya dan sepertiga lebih besar dari tahun 2015. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Google Eror? 1 Dolar AS Jadi Rp8.170,65