Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bank Syariah Hasil Merger Bernama Bank Syariah Indonesia

Hamidah Juariyah - Jumat, 11 Desember 2020 - 19:35 WIB

Jumat, 11 Desember 2020 - 19:35 WIB

0 Views ㅤ

Jakarta, MINA – Bank Syariah milik BUMN hasil merger PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS), PT Bank Syariah Mandiri (BSM), dan PT Bank BNI Syariah (BNIS) akan bernama PT Bank Syariah Indonesia Tbk.

Nama tersebut, akan digunakan secara efektif oleh PT Bank BRIsyariah Tbk. Selaku Bank Yang Menerima Penggabungan. Demikian keterangan tertulis diterima MINA, Jumat (11/12).

Direktur Utama BRISyariah Ngatari mengatakan, masih ada sejumlah tahapan yang harus dilalui hingga penggabungan tiga bank ini tuntas, termasuk memperoleh persetujuan dari regulator- regulator terkait. Seluruh proses akan dilakukan secara saksama sesuai regulasi yang berlaku.

“Alhamdulillah, saat ini kami telah memiliki rancangan nama baru untuk menjadi identitas bank hasil merger nanti. Identitas baru ini semakin memicu semangat kami untuk menuntaskan merger dan integrasi sebaik mungkin, juga mulai beroperasi memenuhi segala kebutuhan nasabah dan masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

“Perlu dicatat bahwa saat ini merger belum efektif. Kami masih menjalankan sejumlah proses agar dapat memperoleh semua persetujuan dari regulator. Hingga proses tersebut selesai, semua operasional dan layanan tetap berjalan normal dan optimal,” lanjutnya.

Direktur Utama Bank BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo menambahkan, Bank Hasil Penggabungan sejalan dengan upaya Pemerintah membentuk ekosistem halal serta mendorong perkembangan ekonomi syariah di Indonesia.

Perlu diketahui, Bank Hasil Penggabungan nanti akan memiliki aset mencapai Rp214,6 triliun dengan modal inti lBank Hasil Penggabungan nanti akan memiliki aset mencapai Rp.214,6 triliun dengan modal inti lebih dari Rp.20,4 triliun.

Jumlah aset dan modal inti tersebut, menempatkan Bank Hasil Penggabungan dalam daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia dari sisi aset, dan TOP 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar dalam 5 tahun ke depan.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

Selain memiliki aset dan modal inti besar, Bank Hasil Penggabungan juga akan didukung dengan keberadaan lebih dari 1.200 cabang, 1.700 jaringan ATM, serta didukung 20.000 lebih karyawan di seluruh Indonesia.

Bank Hasil Penggabungan akan mampu memberikan layanan finansial berbasis syariah, layanan sosial bahkan spiritual bagi lebih banyak nasabah.

Juga, akan tetap berstatus sebagai perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan ticker code BRIS.

Komposisi pemegang saham pada Bank Hasil Penggabungan adalahPT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) 51,2%, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) 25,0%, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) 17,4%, DPLK BRI – Saham Syariah 2% dan publik 4,4%.

Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon

Struktur pemegang saham tersebut adalah berdasarkan perhitungan valuasi dari masing-masing bank peserta penggabungan. (R/Hju/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng

Rekomendasi untuk Anda