Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BANK SYARIAH PERLUKAN INVESTASI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH

Admin - Sabtu, 14 Maret 2015 - 01:33 WIB

Sabtu, 14 Maret 2015 - 01:33 WIB

732 Views ㅤ

 

Asisten Peneliti Bank Indonesia, Farrel Muhammad rizqi (Foto: Jamilah/MINA)

Asisten Peneliti Bank Indonesia, Farrel Muhammad rizqi (Foto: Jamilah/MINA)

Depok, 22 Jumadil Awwal 1436/13 Maret 2015 (MINA) – Asisten Peneliti Bank Indonesia, Farrel Muhammad Rizqi, mengatakan, Perkembangan perbankan syariah perlukan investasi dan dukungan pemerintah secara lebih maksimal lagi, terutama dari kebijakan makro.

Perbankan syariah sudah cukup berkembang baik dan pesat tetapi ada beberapa yang harus diperbaiki dari aspek mikro, sebab jika pendanaan dan infrastruktur kuat maka akan bisa berkembang lebih baik lagi,” kata Farrel pada acara Gunadarma Sharia Economic event 2015 bertema “ Revering Indonesian Economy Through Islamic Microfinance and Creative Industries”, Jumat (13/3).

Ia menjelaskan, perbankan syariah itu terdiri dari dua aspek makro dan mikro,  mikro itu tidak bisa berjalan tanpa dukungan besar makro. Meskipun dari sisi mikro sanggup bertahan di tengah krisis ekonomi. Namun dari sisi Makro ad yang masih mengkhawatirkan saat ini yaitu adanya tingkat pengangguran, inflasi, pendapatan nasional dan pdb (produk domestik bruto) .

Baca Juga: Google Akui Kesalahan Data Nilai Tukar Rupiah ke Dolar AS

Ia juga menilai, perkembangan perbankan syariah Malaysia lebih maju dari pada Indonesia dilihat dari nilai tukar dan mata uang. Tetapi kalau dari sisi pasar keuangan syariah, Indonesia dapat mengalahkan Malaysia, karena jumlah penduduk besar masyarakat Indoenesia mayoritas muslim.

“Indonesia akan menjadi peringkat empat ketika infrastruktur, investasi, dan SDM-nya juga bagus, maka bank syariah di Indonesia juga akan bagus,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 Indonesia akan menjadi pasar keuangan syariah. Hal ini terlihat dari banyaknya investor asing yang akan menanamkan modalnya di indonesia, terutama pada sektor riil.

“Pada dasarnya prinsip ekonomi syariah itu mencetak enterpreunership, bukan hanya sebagai pegawai saja. Mencetak wirausahawan Islam dalam pengembangan bisnis syariah sesuai perintah Allah secara keseluruhan, maka tercapailah maslahat dan edukasi menyeluruh,” jelasnya.

Baca Juga: Google Eror? 1 Dolar AS Jadi Rp8.170,65

Menurutnya, prospek ke depan untuk ekonomi syariah adalah menciptakan sdm  yang bagus, sehingga akan mendatangkan investasi yang bagus  juga. Ini karena investor tidak akan memberikan dananya dalam sebuah koorporasi kecuali kalau dari sisi menejemen, keuangan, sdm mumpuni,” tambahnya. (L/P005/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Truk Sengaja Tabrak Kerumunan saat Pesta Tahun Baru di AS, 10 Orang Tewas

Rekomendasi untuk Anda