Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bank Syariah Sragen Dorong Literasi Keuangan Masyarakat Desa

Rana Setiawan Editor : Widi Kusnadi - 41 menit yang lalu

41 menit yang lalu

0 Views

Sosialisasi Edukasi Keuangan di Pendopo Bumdes Kaliwedi (Waterboom), Desa Kaliwedi, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, Selasa (21/10/2025).(Foto: Humas BSS)

Sragen, MINA – Dalam upaya memperluas literasi dan inklusi keuangan di masyarakat pedesaan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo berkolaborasi dengan Bank Syariah Sragen (BSS) dan Pemerintah Kabupaten Sragen menggelar kegiatan Sosialisasi Edukasi Keuangan di Pendopo Bumdes Kaliwedi (Waterboom), Desa Kaliwedi, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, Selasa (21/10).

Kegiatan yang dihadiri lebih dari 150 peserta, terdiri dari perangkat desa dan anggota PKK Kecamatan Gondang, berlangsung interaktif dan edukatif. Peserta antusias mengikuti sesi diskusi yang membahas pengelolaan keuangan keluarga, peluang ekonomi desa, hingga bahaya pinjol dan judi online.

Turut hadir Plt. Camat Gondang Endang Widayanti, Kepala Desa Kaliwedi Daryono, serta Kabag Perekonomian dan SDA Setda Sragen Haryanti yang mewakili Pemkab Sragen. Sementara dari OJK Solo hadir Candra Ashiddiq, dan Direktur Utama Bank Syariah Sragen Fakhruddin Nur bertindak sebagai narasumber utama.

Dalam paparannya bertema “Perekonomian Berbasis Rumah Tangga,” Fakhruddin menekankan pentingnya mengelola pendapatan dan pengeluaran keluarga secara bijak.

Baca Juga: Demo Day 2025 HASAN.VC Hadirkan 50 Startup Global untuk Inovasi Halal dan Etis

Ia mengajak masyarakat untuk memulai kegiatan produktif rumah tangga dan menerapkan ekonomi sirkular sederhana, seperti menabung dari hasil penjualan sampah daur ulang.

“Langkah kecil seperti menabung dari hasil daur ulang bisa menumbuhkan kemandirian dan kebiasaan finansial sehat. Literasi keuangan harus dimulai dari rumah,” ujar Fakhruddin Nur.

Ia juga menyoroti maraknya judi online, pinjaman online ilegal, dan penggunaan paylater yang tidak bijak di kalangan muda.

“Banyak anak muda gagal melamar kerja karena tercatat memiliki tunggakan kecil di sistem SLIK OJK, bahkan hanya Rp50 ribu. Hal kecil itu bisa berdampak besar,” tegasnya.

Baca Juga: Bank Syariah Sragen Ajak Pelajar Lawan Pinjol Ilegal dan Judi Online

Selain itu, Fakhruddin mengingatkan bahaya investasi berisiko tinggi tanpa pemahaman dasar keuangan.

“Banyak generasi muda belum punya tabungan atau emas, tapi sudah berani investasi kripto dengan modal pinjaman. Ini berbahaya dan bisa menjerumuskan,” tambahnya.

Sosialisasi tersebut diharapkan menjadi langkah konkret memperkuat literasi keuangan masyarakat Sragen, khususnya bagi ibu rumah tangga dan perangkat desa, agar mampu mengelola keuangan keluarga secara sehat, bijak, dan berkelanjutan.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: 7 Cara Membangun Usaha yang Tahan Banting dan Berkembang Pesat

Rekomendasi untuk Anda