Abu Dhabi, MINA – Sberbank, bank terbesar di Rusia, akan membuka kantor terbarunya di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, dengan keuangan syariah sebagai tulang punggung aktivitas bisnisnya di wilayah tersebut.
Oleg Ganeev, Wakil Ketua Dewan Eksekutif Sberbank menargetkan bisnisnya melalui aktivitas investasi di keuangan Islami dan konvensional melalui kerja sama dengan dana, lembaga keuangan, dan badan lain di Timur Tengah. Arabian Business melaporkan, Senin (13/12).
“Ini akan menjadi pusat untuk meningkatkan investasi di wilayah itu dan akan bekerja pada penataan produk di dua bidang, keuangan Islam dan non-Islam,” kata Ganeev.
“Membuka kantor di Abu Dhabi akan membantu kami lebih dekat dengan investor. Kantor tersebut sudah dibuka dan sedang membangun potensi operasionalnya di wilayah tersebut. Pada dasarnya, ini adalah kantor yang unik, karena memiliki dua jenis izin operasi,” tambahnya.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Ia menambahkan, salah satu bidang keuangan syariah adalah diversifikasi investasi langsung di berbagai sektor ekonomi negara. Pasar Rusia saat ini menarik bagi investor internasional dalam hal imbal hasil dan tingkat likuiditasnya yang tinggi,” imbuhnya.
Kantor Sberbank di Abu Dhabi akan melakukan kegiatan utama, termasuk penataan transaksi, daya tarik investasi, dan bantuan kepada perusahaan Rusia yang memasuki pasar Timur Tengah.
Perbankan syariah semakin populer di UEA sejak 2015, dari 47 persen menjadi 60 persen tahun ini, menurut The Islamic Banking Index oleh Emirates Islamic.
“Keuangan Islam juga akan memungkinkan investor yang mengikuti prinsip Syariah untuk mempertimbangkan pasar Rusia bersama pasar Barat dan Asia, termasuk sebagai peluang untuk mendiversifikasi inisiatif investasi,” ujarnya.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Selama setahun terakhir, Sberbank terus mencatat pertumbuhan berkelanjutan dalam penawaran perbankan syariahnya.
“Sudah menjadi rahasia umum bahwa ada permintaan yang kuat di pasar internasional untuk ekspor komoditas Rusia dan bahwa negara-negara Arab adalah salah satu pembeli aktif produk Rusia, termasuk produk pertanian,” tambahnya.
Bank Islam sekarang menguasai sekitar 25 persen pangsa pasar perbankan di enam negara Dewan Kerjasama Teluk, menurut perkiraan oleh Ernst & Young. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon