Gaza, MINA – Dalam pernyataan publik pertamanya sejak dibebaskan dari Gaza, seorang tawanan bernama Noa Argamani membantah tuduhan penjajah Israel di media yang menyebut dirinya disiksa oleh kelompok pejuang Hamas.
Dia menegaskan dia tidak dipukuli dan rambutnya tidak dipotong. “Saya bilang, kepala saya penuh luka dan seluruh tubuh saya terluka,” kata dia.
Argamani menekankan bahwa luka-lukanya itu akibat runtuhnya sebuah gedung setelah dibom oleh pasukan penjajah Israel.
“Sebagai korban 7 Oktober, saya tidak akan membiarkan diri saya menjadi korban media lagi,” ujarnya, Jumat (23/8) melansir Al Mayadeen.
Baca Juga: Serangan Israel Targetkan Rumah Sakit dan Gereja di Lebanon
Selama proses pembebasan empat tawanan, termasuk Argamani, pasukan penjajah Israel melancarkan sejumlah serangan udara terhadap kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah, yang menyebabkan syahidnya 210 warga Palestina dan melukai 400 orang.
Peristiwa itu terjadi tiga hari setelah pasukan penjajah Israel mengungkapkan bahwa upaya “penyelamatan” pada Maret lalu dapat menewaskan sandera di Gaza, demikian laporan Saluran 12 Israel.
Perkiraan menunjukkan bahwa lima dari enam tawanan tewas oleh tembakan Israel sendiri selama invasi darat Khan Younis enam bulan lalu, menurut media Israel.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Dua Tentara Israel Tewas dalam Pertempuran di Gaza Utara