Washington, MINA – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump pada Selasa (11/3) menanggapi kekhawatiran mengenai kemungkinan resesi ekonomi di AS. Dia menyatakan keadaan itu hanya transisi saja.
Trump mengakui bahwa negara sedang mengalami “periode transisi” akibat penyesuaian ekonomi, namun ia tidak secara tegas menolak kemungkinan terjadinya resesi. Business insider melaporkan.
Trump menekankan bahwa langkah-langkah yang diambil saat ini diperlukan untuk kekuatan jangka panjang ekonomi AS.
Baru-baru ini, Trump memberlakukan tarif 25% terhadap Kanada dan Meksiko, yang kemudian sebagian dicabut, menyebabkan ketidakpastian ekonomi dan penurunan signifikan di pasar saham.
Baca Juga: Mantan Presiden Filipina Duterte Ditangkap karena Kejahatan Kemanusiaan
Meskipun demikian, Trump mengumumkan rencana untuk menerapkan tarif timbal balik yang lebih luas pada negara mana pun yang memberlakukan tarif pada barang-barang AS mulai 2 April.
Langkah itu menimbulkan kekhawatiran di kalangan ekonom dan pelaku pasar mengenai potensi resesi yang dipicu oleh kebijakan perdagangan yang tidak menentu.
Beberapa ekonom berspekulasi bahwa pemerintah mungkin merencanakan untuk memanfaatkan resesi untuk keuntungan politik di masa depan, mungkin dengan mengatur pemulihan sebelum pemilihan berikutnya.
Meskipun demikian, ketidakpastian tetap ada mengenai durasi dan potensi resesi.
Baca Juga: Trump Resmi Hentikan 83 Persen Program USAID
Mi’raj News Agency (MINA)