Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bantu Militan Kabur, Warga Kashmir Halangi Operasi Polisi India

Rudi Hendrik - Jumat, 9 Juni 2017 - 11:21 WIB

Jumat, 9 Juni 2017 - 11:21 WIB

288 Views

Polisi India berusaha membubarkan para pemuda Kashmir yang melempari dengan batu. (Foto: HU Nacash/DC)

KASHMIR.jpeg" alt="" width="800" height="448" /> Polisi India berusaha membubarkan para pemuda Kashmir yang melempari dengan batu. (Foto: HU Nacash/DC)

Pahalgam, Kashmir, 14 Ramadhan 1438/9 Juni 2017 (MINA) – Warga sipil di daerah Pahalgam, Kashmir Selatan, membantu para militan melarikan diri dengan cara mengganggu operasi pasukan pemerintah India.

Seorang pejabat polisi mengatakan, pasukan pemerintah terpaksa membatalkan Operasi Pencarian dan Penjagaan (CASO) di daerah tersebut pada hari Kamis (8/6).

Sumber mengatakan, setelah mendapat kabar tentang kehadiran militan, tentara dari Pasukan Tembak Rashtriya 3 dan polisi Kelompok Operasi Khusus mengepung desa Wularhama di Pahalgam dan melakukan pencarian.

Ketika pasukan berusaha masuk ke rumah yang dianggap dijadikan tempat persembunyian militan, mereka mendapat lemparan batu yang sengit dari para pemuda. Operasi tersebut kemudian dibatalkan.
Polisi meyakini bahwa militan memamfaatkan situasi itu untuk melarikan diri. Saksi mata mengatakan, isu tentang militan disembunyikan di desa, membuat warga menyebarkan peringatan dan mengumumkannya lewat pengeras suara masjid.

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

“Dalam waktu singkat, orang-orang, termasuk wanita, turun ke jalanan dan bentrok dengan pasukan. Pasukan pemerintah menembakkan banyak peluru gas air mata. Namun, perlawanan keras warga memaksa pasukan pemerintah membatalkan operasi pencarian,” kata saksi yang berbicara dengan status anonim.

Warga di desa Danchnipora dan Bijbehara di Pahalgam menuduh pasukan pemerintah telah melecehkan warga. “Pasukan tersebut melakukan pelecehan terhadap orang. Para penumpang dipaksa turun dari kendaraan dan diminta berjalan kaki beberapa meter,” kata Kanelawn, penduduk desa Bijbehara kepada The Greater Kashmir melalui telepon yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Ketegangan di Kashmir terus meningkat antara rakyat dengan pasukan pemerintah India. Dalam beberapa insiden, warga telah memberi perlindungan kepada para militan.

Pada Selasa malam (6/6), seorang mahasiswa bernama Aadil Farooq Magray terbunuh oleh polisi saat orang-orang bentrok dengan pasukan selama operasi pencarian di desa Ganawpora di Shopian.

Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza

Demonstrasi yang menuntut Kashmir merdeka dari India semakin sering dilakukan di berbagai daerah lembah yang disengketakan oleh India dan Pakistan. (T/RI-1/P2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Indonesia
Indonesia
Dunia Islam
Dunia Islam