Rafah, MINA – Bantuan kemanusiaan tujuan Gaza yang ditolak oleh Israel pada Ahad (10/8), masih tertahan di atas truk dan trailer di dekat perbatasan Rafah dengan Mesir hingga Kamis (14/8).
Dilansir dari Al Mayadeen yang melaporkan bahwa para pekerja bantuan dan pengemudi menyatakan frustrasi atas penundaan yang terus berlanjut, yang mencegah pasokan medis dan makanan penting mencapai wilayah kantong yang diblokade tersebut.
Kotak-kotak berlogo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan label untuk perlengkapan perawatan luka termasuk di antara kotak-kotak yang terparkir di dekat perbatasan Mesir-Gaza.
Seorang karyawan WHO di lokasi kejadian mengatakan kepada Reuters bahwa beberapa bantuan ditolak karena dituding oleh pasukan Israel sebagai “obat-obatan ilegal” di dalam kargo.
Baca Juga: Mesir: Gaza akan Dikelola 15 Teknokrat Palestina jika Gencatan Senjata Tercapai
Otoritas militer Israel yang bertanggung jawab untuk mengoordinasikan bantuan, tidak menanggapi pertanyaan dari Reuters mengenai alasan spesifik di balik penolakan tersebut.
Tujuh petugas bantuan dan tiga pengemudi truk Mesir menjelaskan berbagai kendala birokrasi: masalah pengemasan kecil, dokumen yang tidak memadai, dan inspeksi yang panjang untuk barang-barang yang berpotensi memiliki fungsi ganda.
Perlintasan Karem Abu Salem, yang dikuasai Israel, hanya dibuka pada jam-jam tertentu di hari kerja, yang semakin mempersulit pengiriman.
Kamel Atteiya Mohamed, seorang pengemudi truk asal Mesir, mencatat bahwa dari 200 hingga 300 truk yang mencoba melintas setiap hari, hanya 30 hingga 50 yang berhasil. “Mereka bilang paletnya miring atau stikernya hilang, itu bukan alasan untuk menolak truk,” ujarnya. []
Baca Juga: Hamas: Klaim Israel Raya Harus Dilawan Bersama
Mi’raj News Agency (MINA)