Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bantuan Kemanusiaan Food Flotilla for Myanmar Tiba di Pelabuhan Yangon

Nur Hadis - Kamis, 9 Februari 2017 - 20:56 WIB

Kamis, 9 Februari 2017 - 20:56 WIB

490 Views

Foto: Nurhadis/MINA

Foto: Nurhadis/MINA

Yangon, Myanmar, 11 Jumadil Awwal 1438/ 9 Februari 2017 (MINA) – Bantuan kemanusiaan untuk warga etnis Muslim Rohingya dalam misi “Food Flotilla for Myanmar” tiba di Pelabuhan Thilawa Yangon, Myanmar, Kamis siang (9/2).

Kepala Misi Food Flotilla for Myanmar, Datuk Seri Abdul Aziz Abdul Rahim menyerahkan secara simbolis bantuan kemanusiaan berupa paket alat kebersihan diri (sabun mandi, sikat gigi, dan pasta gigi) kepada Menteri Kesejahteraan Sosial Myanmar, Win Myat Aye mewakili Pemerintah Myanmar.

Wartawan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Nurhadis, yang juga ikut dalam Armada Food Flotilla for Myanmar melaporkan, Wakil Menteri Luar Negeri Malaysia, Datuk Seri Reezal Merican Naina Merican juga hadir pada acara serah terima bantuan di terminal internasional pelabuhan tersebut.

Nurhadis juga melaporkan, bantuan kemanusiaan yang diberikan kepada Muslim Rohingya melalui pemerintah Myanmar berupa 10.000 paket alat kebersihan diri, 12.000 kotak air mineral, dan 50.000 kotak mie instan, ditambah 300 ton beras yang dibeli di Myanmar.

Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung

Barang bantuan kemanusiaan sebesar 200 ton dari Kapal Nautical Aliya bersama 300 ton yang telah berada di Myanmar itu akan disalurkan kepada Etnis Rohingya di Sittwe dan Maundaw, Myanmar.

Wakil Ketua Misi Pelayaran Food Flotilla, Mohd. Azmi Abdul Hamid kepada MINA mengatakan bahwa ia mengharapkan kepada pemerintah Myanmar untuk meningkatkan kerjasama dan meyakinkan bantuan akan diserahkan pemerintah kepada warga Rohingya.

“Saya tadi sampaikan kepada Menteri Win Myat Aye, saya berharap bisa meningkatkan kerjasama dengan Myanmar, dan berharap bantuan ini benar-benar sampai,” katanya.

Sampai berita ini diturunkan, proses bongkar barang bantuan dari kapal ke pelabuhan masih terus berlangsung.

Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki

Salah seorang relawan asal Sulawesi, Indonesia, Abdurrahman saat diwawancarai MINA mengatakan harapannya untuk dapat melihat dan menyampaikan bantuan secara langsung.

“Tapi semoga bantuan ini benar-benar sampai dan dipastikan oleh pemerintah Myanmar diterima oleh para pengungsi Rohingya,” katanya.

Kapal Nautical Aliya dalam misi Food Flotilla for Myanmar akan melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Chittagong, Bangladesh, Jumat siang yang semula dijadwalkan malam ini disebabkan air surut dan kapal belum bisa keluar. Rencananya, bantuan kemanusiaan yang tiba di Pelabuhan Chittagong akan disalurkan ke kamp pengungsi Rohingya di Teknaf, Kutupalong dan Nayapara, Bangladesh.

Food Flotilla for Myanmar merupakan program kemanusiaan bagi Muslim Rohingya yang tertindas digagas Majelis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (MAPIM) dan Kelab Putra 1 Malaysia, bekerjasama dengan 31 LSM dari 11 negara terdiri dari aktivis, tenaga kesehatan, jurnalis, keamanan, dan kru kapal.

Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina 

Berlayar membelah Laut Andaman pulang pergi selama kurang lebih 20 hari membawa 2.300 ton bantuan berupa beras, mie instan, makanan siap saji, perlengkapan mandi, pakaian, juga selimut untuk diberikan kepada puluhan bahkan ratusan ribu pengungsi Rohingya di Sitwee, dan Teknaf berbatas Bangladesh.

Ikut pada pelayaran ini perwakilan Indonesia dari Lembaga Aqsa Working Group (AWG), Majelis Syubban/Pemuda Jamaah Muslimin (Hizbullah), Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI), juga jurnalis Kantor Berita Islam Mi’raj Islamic News Agency (MINA). (L/B01/R01)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Rekomendasi untuk Anda

Asia
Internasional
Asia
Dunia Islam
Dunia Islam
Amerika