Kairo, MINA – Gelombang pertama bantuan kemanusiaan yang dikirim oleh Türkiye ke Gaza di tengah meningkatnya konflik antara Israel dan Hamas telah tiba dengan pesawat militer di Mesir.
Bantuan di bawah koordinasi Kepresidenan Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) dan Bulan Sabit Merah Turki itu, diserahkan kepada pihak berwenang Mesir di bandara El Arish. Hurriyet Daily News melaporkan, Jumat (13/10).
Bantuan selanjutnya dengan truk diangkut ke gerbang perbatasan Rafah, satu-satunya jalan masuk dan keluar Jalur Gaza yang tidak dikendalikan oleh Israel.
Pada tahap awal ini, kebutuhan mendesak ini termasuk makanan dan produk kesehatan telah dikirimkan.
Baca Juga: Banyak Tentara Israel Kena Mental Akibat Agresi Berkepanjangan di Gaza
Pada saat yang sama, Menteri Luar Negeri Türkiye Hakan Fidan memulai kunjungan dua hari ke Mesir mulai tanggal 13 Oktober. Selama perjalanan ini, diplomat utama Türkiye itu akan membahas berbagai masalah regional dan bilateral dengan mitranya Sameh Shoukry.
“Dalam pertemuan tersebut, diperkirakan mereka akan membahas semua aspek hubungan bilateral kita, serta bertukar pandangan mengenai perkembangan regional saat ini dan isu-isu internasional,” kata Kemlu Turkiye.
Mesir, yang secara historis merupakan perantara utama antara Hamas dan Israel, telah meminta para donor untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan menuju Gaza ke bandara El Arish. Namun, pada 12 Oktober, Presiden Abdel Fattah Al-Sisi menolak seruan untuk mengizinkan warga Palestina yang melarikan diri masuk ke wilayahnya, dan menekankan warga Gaza harus “tetap tabah dan tetap berada di tanah mereka.”
Dalam beberapa hari terakhir, media yang berhubungan dengan pemerintah telah mengutip peringatan sumber-sumber keamanan tingkat tinggi terhadap eksodus massal warga Palestina, yang “dipaksa untuk memilih antara mati akibat pemboman Israel atau diusir dari tanah mereka.”
Baca Juga: Dipimpin Ekstremis Ben-Gvir, Ribuan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Ibrahimi
Mesir telah mendorong solusi diplomatik dan meminta kedua belah pihak menahan diri, sementara Al-Sisi menegaskan keamanan nasional negaranya adalah “tanggung jawab utamanya”. (T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat