Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza Masih Tersendat, Bukti Israel Khianati Janji

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - 1 menit yang lalu

1 menit yang lalu

0 Views

Bantuan kemanusiaan untuk Gaza (Quds Press)

Gaza, MINA – Pemerintah Palestina di Jalur Gaza menyatakan, sejak diberlakukannya gencatan senjata pada 10 Oktober lalu, jumlah truk bantuan kemanusiaan yang masuk baru mencapai 986 unit. Angka tersebut masih sangat jauh dari kesepakatan semula, yakni sekitar 600 truk bantuan setiap hari.

Dalam pernyataan resminya, Pemerintah Gaza menegaskan bahwa rata-rata bantuan yang masuk ke wilayah yang terkepung itu hanya 89 truk per hari. Padahal, kebutuhan warga Gaza terus meningkat setelah lebih dari satu tahun menghadapi agresi dan blokade Israel.

“Fakta ini menunjukkan bahwa pendudukan masih memberlakukan kebijakan pengepungan dan kelaparan secara sistematis terhadap rakyat kami,” tulis pernyataan tersebut.

Dari total 986 truk bantuan yang masuk, sebagian besar berisi bahan makanan, air minum, obat-obatan, serta bahan bakar untuk rumah sakit dan fasilitas vital. Hanya 14 truk yang membawa gas masak dan 28 truk berisi solar, jumlah yang jauh dari cukup untuk menopang kebutuhan 2,4 juta warga Gaza.

Baca Juga: Palestina Desak Investigasi Internasional terkait Dugaan Penyiksaan Tahanan

Pemerintah Gaza menilai, keterlambatan bantuan tersebut bertentangan dengan komitmen internasional dalam perjanjian gencatan senjata. Berdasarkan kesepakatan awal, 6.600 truk bantuan seharusnya telah masuk hingga akhir pekan ini.

Organisasi kemanusiaan internasional juga memperingatkan bahwa penundaan arus bantuan akan memperburuk krisis pangan, kesehatan, dan air bersih di Jalur Gaza. Mereka mendesak agar jalur masuk bantuan segera dibuka tanpa hambatan administratif dan militer.

Sementara itu, para relawan di lapangan melaporkan bahwa ribuan keluarga masih bertahan di kamp-kamp pengungsian dengan kondisi sangat terbatas. Rumah sakit di Gaza juga terus beroperasi di bawah tekanan kekurangan bahan bakar dan pasokan medis.

Meski gencatan senjata telah diberlakukan, kehidupan warga Gaza masih jauh dari normal. Dunia internasional diharapkan tidak hanya mengawasi, tetapi juga menekan pihak pendudukan untuk mematuhi kesepakatan kemanusiaan secara penuh. []

Baca Juga: Serangan Israel terhadap Umat Kristen di Al-Quds Meningkat Tajam

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda