Kathmandu, Nepal, 10 Rajab 1436/29 April 2015 (MINA) – Ribuan warga Nepal yang frustasi mulai meninggalkan ibukota Kathmandu di saat pengiriman bantuan terus ditunda setelah terjadinya gempa.
Setidaknya 5.020 orang telah tewas dan lebih 7.000 jiwa terluka, menurut angka yang dirilis oleh polisi Nepal, di mana mayat masih ditemukan oleh tim layanan darurat setelah empat hari terjadinya gempa dahsyat 7,8 skala ritcher, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Protes warga telah terjadi di Kathmandu ketika masyarakat menunggu bantuan yang dijanjikan dari pemerintah dan lembaga kemanusiaan. Sementara ribuan orang harus tidur di tempat terbuka, meskipun di tengah cuaca buruk dengan akses air bersih, makanan atau sanitasi yang sulit.
Relawan lokal telah berusaha mengisi kesenjangan, mengumpulkan dana dan menggunakan jasa mereka untuk mendistribusikan barang-barang bantuan dasar, khususnya terpal untuk melindungi pengungsi tidur di tempat terbuka.
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
Selain itu, polisi menerbitkan daftar pasokan bantuan, sebagian besar terdiri dari tenda, air dan makanan pokok yang akan dikirim ke daerah yang paling parah terkena dampak gempa, termasuk lembah Kathmandu dan distrik Gorkha.
Sebuah kelompok aktivis Nepal bernama Kathmandu Living Labs, telah menyusun ratusan laporan dari daerah yang terkena bencana untuk memetakan jenis bantuan yang diperlukan.
Tapi, ketika gempa susulan berhenti dan jalan keluar dari Kathmandu telah dibersihkan, ribuan warga ibukota menggunakan bus pergi ke desa-desa di daerah yang kurang terkena dampak gempa. (T/P001/R05)
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina