Gaza, MINA – Lima warga Palestina meninggal dunia tertimpa bantuan yang dijatuhkan dari udara di Jalur Gaza oleh AS dan sekutunya. Otoritas Gaza mengecam pengiriman bantuan tersebut sebagai “propaganda mencolok” dan bukan sebagai layanan kemanusiaan.
Juru Bicara Pertahanan Sipil di Gaza, Mahmoud Basal, mengatakan, kotak-kotak tersebut jatuh menimpa orang-orang yang sedang berkumpul di barat laut Kota Gaza pada hari Jumat (8/3) untuk mengumpulkan bantuan “akibat dari pesawat sipil yang menjatuhkan bantuan.”
Menurut laporan tersebut, kegagalan teknis juga menyebabkan sejumlah orang terluka. Press TV melaporkan.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan sebuah pesawat menjatuhkan paket bantuan kepada orang-orang di Kamp al-Shati di bagian utara Jalur Gaza.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Penduduk setempat mengatakan, beberapa parasut yang digunakan untuk menjatuhkan bantuan dari udara tidak terbuka, menyebabkan kotak-kotak tersebut jatuh menimpa para pencari bantuan.
Menurut sumber medis di Kompleks Medis al-Shifa, beberapa korban luka berada dalam kondisi serius.
Hal ini terjadi ketika beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Yordania, Mesir, dan Perancis, telah melakukan operasi penerjunan udara ke Gaza, yang berada di bawah blokade Israel sepenuhnya. Kritikus mengatakan pengiriman bantuan melalui udara adalah cara yang tidak aman dan tidak memadai untuk menyalurkan bantuan.
Mengomentari bantuan udara yang mematikan tersebut, kantor media pemerintah di Gaza mengatakan, operasi semacam itu “sia-sia” dan “bukan cara terbaik bagi bantuan untuk masuk.”
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
“Menjatuhkan bantuan dengan cara ini adalah propaganda yang mencolok dan bukan layanan kemanusiaan,” kata kantor media Gaza. “Kami sebelumnya telah memperingatkan bahwa hal ini akan menimbulkan ancaman bagi kehidupan warga di Jalur Gaza, dan inilah yang terjadi hari ini ketika paket-paket tersebut jatuh menimpa kepala warga.”
“Sebelum terlambat, datangkan bantuan melalui penyeberangan darat,” katanya.
PBB juga menekankan bahwa pengiriman melalui udara bukanlah pengganti pengiriman melalui darat.
Yordania membantah bahwa pesawatnya berada di balik tragedi hari Jumat itu. Negara-negara lain belum mengomentari insiden tersebut. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Mi’raj News Agency (MINA)