Banyak Migran Afghanistan Kecewa Setibanya di Eropa

Pengungsi Afghanistan di Turki. (Foto: dok. Euobserver.com)
Pengungsi di Turki. (Foto: dok. Euobserver.com)

Hamburg, 6 Jumadil Akhir 1437/15 Maret 2016 (MINA) – Lebih dari 200.000 warga Afghanistan telah meninggalkan negaranya untuk mengejar kehidupan yang lebih baik, tapi banyak yang kecewa setelah tiba di Eropa.

Dihadapkan dengan sambutan dingin dan kesulitan hidup di negeri asing, sebagian menerima insentif tunai untuk kembali pulang ke Afghanistan.

Ismail Usofzi adalah salah seorang warga Anghanistan yang menghabiskan lima bulan perjalanan dengan biaya lebih US $ 7.500 untuk sampai ke .

“Mereka memberi saya sebuah dokumen dan ditulis dengan warna merah yang saya bisa dikenakan deportasi dan tidak ada jaminan masa depan yang cerah bagi saya,” kata Usofzi kepada Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Dia mengatakan dia membayar $ 7.500 kepada penyelundup dan pergi ke Jerman untuk masa depan keluarganya.

“Dikatakan bisa membutuhkan waktu bertahun-tahun bagi saya untuk dapat diterima masyarakat di sini,” kata Usofzi.

Dia mengatakan, dia tidak bisa menemukan pekerjaan dan tidak bisa mendapatkan izin bagi istri dan tiga anaknya untuk bisa bergabung dengannya.

Pada akhirnya, ia menerima pembayaran sebesar $ 2.000 dari pemerintah Jerman agar dia kembali pulang ke negerinya.

Namun, dari 200.000 orang yang melarikan diri dari Afghanistan, kurang dari 1.000 yang telah sepakat untuk kembali. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.