Tel Aviv, MINA – Banyaknya maskapai yang menangguhkan penerbangannya ke Bandara Ben Gurion di Tel Aviv, Israel membuat suasana bandara jauh lebih sepi dari hari-hari sebelumnya.
Dikutip dari Times of Israel, pada Ahad sore (4/8), di aula kedatangan Bandara Ben Gurion kerumunan tampak sepi, meski masih ada beberapa kelompok keluarga dan teman menunggu untuk menyambut penumpang yang datang.
“Jumlah orang jauh lebih sedikit, karena semua penerbangan dibatalkan,” jelas Yoav, seorang pengemudi taksi yang berharap mendapatkan penumpang.
Dia tetap datang ke bandara setelah klien tetapnya tidak dapat datang karena penerbangan dari Eropa dibatalkan.
Baca Juga: Hamas Kutuk AS yang Memveto Gencatan Senjata di Gaza
Sejak pembunuhan ganda kepala militer Hizbullah Fuad Shukr di Beirut pekan lalu yang diklaim oleh Israel, dan pembunuhan pemimpin Hamas Palestina Ismail Haniyeh di rumahnya di Teheran, Iran, lebih dari 18 maskapai penerbangan telah membatalkan atau menangguhkan penerbangannya ke dan dari Ben Gurion, mengingat situasi keamanan yang berpotensi memburuk.
Kondisi itu telah menyebabkan sekitar 100.000 warga Israel terlantar di luar negeri tanpa ada cara cepat atau mudah untuk pulang, menurut laporan Channel 12, Sabtu. Pelancong yang terdampar di luar negeri disarankan untuk melakukan perjalanan ke Yunani atau Siprus dan naik pesawat kembali ke Israel.
Maskapai nasional Israel El Al mengumumkan pada Ahad, ada serangkaian penerbangan satu arah dengan potongan harga dari Athena dan Larnaca.
Penerbangan tambahan itu belum memberi dampak di Ben Gurion, karena aula kedatangan tetap sepi dan tenang. []
Baca Juga: Ikut Perang ke Lebanon, Seorang Peneliti Israel Tewas
Mi’raj News Agency (MINA)