Beirut, MINA – Gerakan perlawanan Jihad Islam Palestina (PIJ) mengatakan, banyaknya massa yang hadir dalam pemakaman para pemimpin Hezbollah Lebanon menunjukkan kekuatan perlawanan terhadap Israel.
Perlawanan bukan hanya sebuah pilihan, tetapi jalan yang berakar dalam kesadaran rakyat bangsa, kata Jihad Islam dalam sebuah pernyataan pada Ahad (23/2), memberikan penghormatan kepada para pemimpin Hezbollah yang gugur Hassan Nasrallah dan Hashem Safieddine, Press TV melaporkan.
Upaya rezim Israel untuk mengintimidasi para pelayat melalui “pertunjukan kosong” dan penindasan gagal, mencerminkan keputusasaan dan kebangkrutan moralnya, katanya.
“Darah para pemimpin yang gugur memicu tekad perlawanan, memperkuat keinginannya untuk mencapai kemenangan dan pembebasan,” kata Jihad Islam.
Baca Juga: Parlemen Arab Tegaskan Dukungan terhadap Yordania dan Mesir
Gerakan perlawanan menekankan bahwa partisipasi massa rakyat Lebanon menegaskan kembali persatuan dengan perlawanan dan komitmen untuk melanjutkan perjuangan hingga Palestina sepenuhnya terbebas.
Sekretaris jenderal baru gerakan perlawanan Hezbollah Lebanon, Sheikh Naim Qassem, berjanji bahwa kelompok itu akan tetap teguh dan melanjutkan jalannya.
Berbicara pada upacara pemakaman mereka di ibu kota Lebanon, Beirut, Sheikh Naim mengatakan, “Kontribusi Sayyed Nasrallah sangat besar dalam menghidupkan kembali perjuangan Palestina; kami akan menjaga kepercayaan ini dan akan terus menapaki jalan ini.”
“Kami akan melanjutkan jalan Sayyed Nasrallah, bahkan jika kami semua terbunuh dan bahkan jika rumah kami dihancurkan di atas kepala kami,” tambahnya.
Baca Juga: Pasukan Yaman Tembakkan Rudal ke Jet Tempur dan Drone AS di Laut Merah
Israel membunuh pemimpin lama Hezbollah Nasrallah dalam serangan udara di Beirut selatan pada 27 September 2024. Rezim Israel juga membunuh Safieddine, Kepala Dewan Eksekutif Hezbollah, dalam serangan bom serupa beberapa pekan kemudian. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Arab Tegaskan Penolakannya terhadap Rencana Pengungsian Warga Gaza