Jakarta, MINA – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, sektor keuangan syariah akan bergerak pesat, jika dibarengi dengan sektor riil.
“Kita berpikir bahwa sektor keuangan konvensional dan syariah tidak bisa berdiri sendiri. Sektor keuangan akan bergerak pesat kalau dibarengi dengan sektor riil. Jadi salah satu penyebab dari sektor syariah belum seperti yang diharapkan karena sektor riil yang tereafiliasi dengan syariah yang belum dikembangkan di Indonesia,” katanya saat menyampaikan sambutan.
Acara ‘High level Discussion‘ dengan mengangkat tema ‘lndonesia: Pusat Ekonomi lslam Dunia,’ di Gedung Bappenas, Jakarta, Rabu (25/7), diselenggarakan oleh Kementerian PPN/Bappenas bekerjasama dengan lkatan Sarjana Ekonomi lndonesia (lSEl), lkatan Ahli Ekonomi lslam (lAEl), dan Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS), dalam rangka meningkatkan kiprah lndonesia dalam perekonomian lslam global.
Menurut Bambang, sektor keuangan syariah di Indonesia tertinggal jauh dari keuangan syariah di Malaysia, karena Indonesia masih berjalan sendiri-sendiri.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
“Ketertinggalan keuangan syariah di Indonesia sendiri disebabkan karena sektor keuangan syariah di Indonesia masih berjalan secara sendiri-sendiri. Sehingga tidak bisa melampaui, dibandingkan dengan aset perbankan islam di Malaysia yang sudah 20 persen. Secara presentasi jauh di bawah,” ujarnya.
Pada acara ini mempertemukan para pemangku kebijakan dari berbagai latar belakang dengan tujuan mengkolaborasikan sektor keuangan, sektor riil, dan sosial. Kemudian menjadi wadah berdiskusi untuk pengembangan ekonomi lslam, serta menghasilkan blueprint lndonesia sebagai pusat ekonomi lslam dunia.
Ia berharap dengan diskusi tersebut bisa memberikan masukan-masukan solusi untuk meningkatkan keuangan syariah baik jangka pendek dan jangka panjang kedepan.
“Jadi perhatian kita kenapa dengan jumlah penduduk Muslim yang masih dianggap terbesar di dunia keuangan syariah seolah jalan di tempat. Idenya bagaimana kita bisa meningkatkan expor produk halal dengan pengolahan pangan,” tambahnya.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Turut hadir dalam acara ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, adapun sebagai pembicara dalam diskusi, yaitu Menteri Pariwisata Arief Yahya, Ketua Komisioner OJK Wimboh Santoso, Ketua Umum MUI Maruf Amin, Ketua Komisioner Baznas Bambang Sudibyo. (L/R10/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon