Washington, 7 Dzulhijjah 1435/30 September 2014 (MINA) – Presiden Amerika Serikat, Barack Obama mengakui AS tidak mengharapkan situasi di Suriah makin memburuk dengan kemunculan kelompok ekstremis ISIL yang membahayakan.
Berbicara kepada televisi CBS, Obama mengatakan, para pejuang Al-Qaeda dan pasukan Irak yang diusir dari Irak, berhasil berkumpul di Suriah dan membentuk organisasi ISIL yang berbahaya.
Obama mengaku AS telah meremehkan kejadian di Suriah dan pengaruh mereka akan berdampak terhadap keamanan di kawasan itu, seperti dilaporkan Middle East Monitor (MEMO) yang dkutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.
“Namun selama beberapa tahun terakhir, selama kekacauan perang sipil di Suriah, mereka mampu menyusun kembali kekuatan dan mengambil keuntungan dari kekacauan tersebut,” kata Obama.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
“Dan ini menjadi lokasi untuk jihad di seluruh dunia.”
Sebuah koalisi pimpinan AS baru-baru ini dibentuk untuk melawan ISIS, termasuk negara-negara Arab dan Uni Eropa.
Obama mengatakan, direktur Media ISIS telah menjadi sangat terampil menggunkan media sosial untuk merekrut anggota baru di Eropa, Amerika, Australia dan negara-negara Islam lainnya.
Dia menegaskan, satu-satunya solusi adalah kekalahan militer, karena serangan tersebut bertujuan untuk mencegah organisasi itu memiliki wilayah dan sumber daya.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Namun, tambahnya, Suriah dan Irak harus bekerjasama untuk memecahkan masalah politik mereka (T/P002/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
https://www.middleeastmonitor.com/news/americas/14424-obama-we-underestimated-events-in-syria
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan